Sunday, October 23, 2016

SCP 201 [Empty World]





Item : SCP-201
Object Class: Euclid


SCP-201 adalah bagian dari peralatan medis yang sngat tua, atau mirip IV dengan mode berdiri, tapi dengan lebih banyak unsur kaca dan logam didalamnya. SCP-201 memiliki panjang1,8 m (6 ft) dan memiliki berat 36,5 kg (80 lbs). Bagian logam terbuat dari baja dan kuningan, dan bagian lainnya terhubung dengan pipa karet. Dua buah "tas IV" terbuat dari porselin dan dibuka di bagian atas. SCP-201 ditemukan di Rumah Sakit ████████████████, dan sudah sangat lama tidak digunakan. sebelumnya tidak adacatatan apapun dari SCP-201 pernah muncul di rumah sakit manapun.
SCP-201 dapat membuat subjek memasuki dunia lain . Efek ini biasanya bersifat acak, dengan beberapa subjek yang tidak terpengaruh bahkan setelah terpapar oleh SCP-201. subjek yang terkena dampak akan merasa tidak ada dalam realita sekarang antara satu dan empat puluh delapan jam setelah paparan awal. Durasi perpindahan bervariasi antara beberapa jam hingga delapan tahun. subjek yang memasuki realita yang diciptakan SCP ini menghabiskan waktu yang sangat berbeda dengan dunia kita (waktu disana sangat rusak)

dunia alternatif ini dapat muncul dengan sendirinya, berikut adalah keadaan di dunia alternatif itu:
dunia ini terlihat seperti saat senja, dengan tidak adanya matahari atau bulan yang terlihat.
kumpulan kabut yang berwarna abu-abu muncul di daerah paling bawah. Kabut-kabut ini tidak terpengaruh oleh angin (maksudnya tidak bergerak walau dihembus angin), dan dapat membuat kulit terasa sangat lengket dan kotor bila menyentuh kabut itu.
Tidak ada tanaman atau hewan yang hidup di dunia ini. Semua tempat tinggal manusia, termasuk kota-kota besar, tampak seolah-olah telah menghilang di dunia ini.
di dunia ini juga tidak terdapat aliran listrik.
warna langit di dunia ini adalah coklat tua dan keabu-abuan, dan diselimuti angin yang sangat kencang dimanapun.
Subyek yang telah pernah memasuki dunia ini mengaku kalau mereka memiliki rasa kesepian dan rasa takut yang teramat-sangat setelah keluar dari dunia itu. bahkan ada beberapa subjek yang butuh waktu berbulan-bulan untuk menghilangkan efek ini.

(Subjek kemungkinan adalah para agen SCP sendiri)

SCP 236 [Mimic "Crabs"]




Item : SCP-236
Class : Keter

SCP-236 adalah kepiting rawa yang berukuran mikroskopis. walaupun kepiting tetapi makhluk ini tidak cocok dengan keluarga krustasea manapun. SCP-236 berpikir melalu kecerdasan kolektif atau "pikiran yang berada dicangkang".
kawanan kepiting rawa (SCP ini bukan hanya satu, tapi banyak) biasanya menunjukan tanda kecerdasan untuk menjadi predator, dan menjadi jauh lebih agresif daripada hanya sendiri.Kawanan SCP ini menunjukkan bakat dengan pemecahan masalah, taktik, dan "mencuri".Selain itu, kawanan SCP ini dapat merubah bentuk menjadi beberapa benda mati, seperti pintu, kursi, atau bahkan pola mirip lukisan dalam waktu yang cukup lama. proses mimikri para kepiting ini sangat sempurna, hingga membutuhkan ketelitian untuk membedakannya dengan benda mati. Kawanan kepiting ini bahkan kadang-kadang akan menghancurkan benda-benda yang ada dan menggantinya untuk upaya penyamaran yang lebih baik.
SCP-236 dapat menambah kawanan lain dengan setiap bahan organik. termasuk kayu, kapas, atau bahan lain yang berasal dari sumber organik. SCP-236 menghancurkan setiap materi-materi kecil dari bahan-bahan itu dengan menggunakan capit mereka , mengkonsumsi materi kecil itu, kemudian berbaring untuk bertelur dan telur itu akan menetas setiap sepuluh menit. SCP-236 yang baru menetas terlihat sama dengan SCP-236 yang sudah dewasa, hanya saja ukurannya yang lebih kecil, dan tidak memiliki bahan kimia apapun yang dapat digunakan untuk melindungi diri. SCP yang baru menetas akan mencapai ukuran dewasa setelah enam jam.
kawanan SCP-236 tampaknya takut pada cahaya, gerakan cepat, dan suara keras. Ketakutan ini berkurang secara proporsional dengan jumlah kawanan yang ada di gerombolan mereka, tapi sebanyak apapun jumlah kawanan kepiting ini, mereka tetap takut pada bunyi klakson dan cahaya yang sangat terang. Kawanan SCP-236 yang terkejut akan langsung meniru suatu objek dengan cepat dan menggabungkan diri dengan kepiting lainnya, yang kemudian akan diam untuk bersembunyi. Butuh waktu hingga 24 jam agar kawanan kepiting ini dapat menjadi suatu objek dengan utuh (misalnya pintu atau lemari).
Ketika terpojok, atau tidak dapat melarikan diri dengan cepat, kawanan SCP-236 akan mulai melakukan "respon defensif" mereka. mereka akan menaikkan capitnya, dan kemudian meledakkan diri yang setara dengan ledakan C-4 (wuanjir :v selain mampu menjadi objek lain, kepiting kecil ini juga bahaya banget ya :v ibarat nuklir kecil bernyawa *awesome). hasilPenelitian awal menunjukkan kalau ini adalah hasil dari reaksi kimia internal yang melibatkan pencampuran tiga bahan kimia berbahaya.
SCP-236 akan menggunakan manusia atau makhluk hidup lain sebagai sumber daya, demi kelangsungan kelompok mereka yang sangat banyak itu . beberapa kawanan saja dapat menghabiskan satu manusia untuk menjadi bahan konsumsi dalam waktu kurang dari 5 menit (awalnya admin dark kira SCP ini imut2 juga kaya Dragon-Snails, ternyata mengerikan :'v ).SCP-236 juga telah diamati dapat memasuki tubuh manusia, biasanya saat subjek sedang tidur, dan mulai mengkonsumsi daging manusia tersebut dari dalam ke luar. karna perilaku SCP ini, ditambah kemampuan mimikri mereka, membuat kepiting ini sangat sulit dideteksi bila masuk ke tubuh manusia.

SCP 239 [The Witch Child]






Item : SCP-239
Object Class: Keter

SCP-239 terlihat seperti gadis 8 tahun, 1 meter tingginya dan 20 kilogram beratnya. Subjek memiliki rambut pirang sebahu. Setelah pemeriksaan lebih dekat, subjek ternyata memiliki mata "shimmer" (bercahaya) dengan warna abu-abu hijau. Subjek tampaknya memancarkan suatu bentuk radiasi yang belum pernah ditemukan sebelumnya, radiasi ini bernama ███████████ (disensor). Gelombang radiasi ini tampaknya tidak berbahaya dalam konsentrasi rendah tetapi dalam konsentrasi yang lebih tinggi mereka bisa memecah materi pada tingkat sub-atomik (intinya kalau dalam gelombang tinggi, ente bisa meledak menjadi sekumpulan bakteri).
SCP-239 juga memiliki kemampuan untuk mewujudkan apapun yang dia inginkan.Sederhananya, subjek dapat melakukan apapun yang dia benar-benar inginkan menjadi kenyataan tapi pada tingkat psikologis basal dan selama dia sadar. Untungnya, dia hanya dapat melakukan kemampuannya itu hanya disekitarnya saja; Oleh karena itu, "Jika dia bisa melihatnya, dia bisa mengubahnya." Ini bukanlah hal yang bijak untuk menganalisa kemampuan SCP ini, namun, hal ini harus dilakukan agar mengetahui seberapa besarkah kemampuannya ini. Dia juga mampu menciptakan dan mengendalikan makhluk yang bernyawa; contohnya, ketika personel kelas D sengaja menyakitinya, SCP ini dapat membuat Personil kelas D itu menghilang entah kemana Untungnya, ketika Subjek merasa bersalah atas apa yang dilakukannya, dia akhirnya mengembalikan personil kelas D tersebut. SCP-239 diri-pelestarian naluri membuatnya hampir tak terkalahkan saat dia sadar. kulit subjek tidak dapat ditusuk oleh apapun selain SCP-148.
metode untuk mengendalikan kemampuan subjek, dia telah diberitahu bahwa dia adalah seorang penyihir. karna, disamping meningkatkan moral, juga membuat dia (SCP-239) percaya bahwa ia tidak akan mampu untuk menggunakan kemampuannya kecuali telah diizinkan personil SCP. Ini diharapkan mampu mencegah SCP ini untuk melarikan diri atau membuat kekacauan. Namun, subjek harus tetap tenang setiap saat agar tidak mempengaruhi alam bawah sadarnya dan menyakiti dirinya sendiri atau orang lain (agen SCP) bahkan SCP lain.
Negara Asal: SCP-239 datang ke Yayasan SCP tidak lama setelah kelahirannya di █████████, ███████. Sekitar tiga jam setelah lahirnya subjek, Rumah Sakit ███████ █████ dihancurkan oleh sebuah ledakan yang tidak dapat diketahui asalnya. Pers diberitahu bahwa itu adalah karena kebocoran gas. tim SCP pun segera dikirim kesana untuk meneliti adanya kelainan. namun setelah tim SCP menuju kesana, satu-satunya manusia yang selamat hanyalah SCP-239. Selama delapan tahun ke depan, subjek dibesarkan di bawah perlindungan SCP (duuhh.. mungkin karna ini ya, SCP-239 baik banget sama semua agen :3 terus berjuang ya para agen SCP *plak).
sekarang, SCP-239 berada dalam Situs-17.
Laporan dari Dr. Clef (bukan dr. clef yang jadi SCP-001 loh ya -_-):
"Analisis saya dari situasi yang ada telah membawa saya pada kesimpulan bahwa SCP-239 merupakan subjek yang tidak dapat ditampung dan memiliki tingkat resiko yang tinggi.Meskipun beberapa proposal telah dibuat ulang: menggunakan nya untuk menampung SCP lainnya, contoh SCP-953 dan SCP lainnya yang berbahaya harus dijadikan pengingat betapa besar resikonya terhadap yayasan, kecuali yayasan ini mempunyai kekuatan yang besar.

Karena itu saya ingin membuat proposal berikut: agar menaruh suatu alat yang dapat menusuk yang akan dibangun pada SCP-148 (SCP-148 adalah tempat tidur SCP-239 ya temen2), yang mampu menembus kulit SCP-239 ini. Alat ini akan digunakan untuk membunuh SCP-239 saat dia tertidur dan kekuatannya bisa dinetralkan. Karena bahaya SCP-239 bila dia bangun dan resiko kehancuran, itu adalah rekomendasi saya untuk yayasan ini, bahkan jika perlu SCP-668 juga dimusnahkan saja demi mengurangi resiko bahaya.
Salah satu bahaya dari prosedur ini adalah kemungkinan bahwa SCP-239 akan terbangun dan merasa bahwa semua orang adalah temannya dan baik padanya sehingga dengan kemampuannya yang bisa merealisasikan khayalannya maka akan membuat hal itu menjadi kenyataan.
- Clef"

Wajah asli SCP 239

SCP 250 [Living Allosaurus Skeleton]



Item : SCP-250
Object Class: Euclid

SCP-250 adalah kerangka dari fosil allosaur (namun, diidentifikasi sebagai Allosaurus fragilis. bagaimanapun, sebuah artikel ilmiah tidak lengkap milik ahli paleontologi Dr █████████ mengatakan bahwa klasifikasi jenis fosil ini mungkin saja salah) . kerangka Ini terdiri dari 153 tulang disarticulated, dan 14 tulang pengganti yang terbuat dari plester-dan-fiberglass, yang disatukan oleh kekuatan yang tak diketahui. Studi untuk mengetahui kekuatan ini terhalang oleh perilaku agresif SCP-250, yang telah diakses oleh tim palaeozoologists milik SCP yang tahu betul tentang dinosaurus.SCP-250 bertingkah seperti dinosaurus yang benar-benar hidup: SCP ini akan keluar kandang pada siang hari (mungkin untuk mencari makan ya temen-temen), kemudian memasuki keadaan dormansi (Dormansi adalah suatu keadaan berhenti tumbuh yang dialami organisme hidup) pada malam hari, dan akan mencoba untuk membunuh dan melahap apa pun yang dirasa cocok sebagai mangsa (kalau udah dikunyah terus masuk kemana ya? kan tulang semua ._. admin dark bingung :v ), termasuk manusia.kurangnya organ tampaknya tidak mempengaruhi perilaku predatornya, namun sisa-sisa mangsa yang dikonsumsinya pasti akan jatuh dari dalam tengkorak, leher, dan tulang rusuk (lol, gak guna dong dia makan :v )SCP-250 pertama kali digali dan terlihat masih menjadi kerangka sebanyak 80% di daerah [dihapus], pada 19██; catatan dari penggalian tidak menemukan kejanggalan apapun pada fosil ini. paa 19██, fosil ini dipindahkan ke ████████ Museum bernama █████████████ [dihapus], di mana makhluk ini ditaruh, dipasang, dan dipajang.Pada malam ditahun ██ / ██ / 20██, SCP-250 menyerang dan membunuh seorang penyusup di museum itu. atas laporan dari pihak museum, yayasan SCP pun mengambil alih tengkorak ini.

SCP 258 [Weeping Frog]


Item : SCP-258
Object Class: Safe

SCP-258 didapat dari ██████████, setelah para orang tua dari sekolah taman kanak-kanak setempat melaporkan bahwa cerita dari 'katak sedih yang memantul' yang diceritakan oleh anak-anak mereka adalah benar. Agen F███ kemudian membawa SCP ini ke yayasan dan menggantinya dengan replika tanpa ada insiden.
SCP-258 adalah sebuah patung mainan yang bisa diduduki oleh anak-anak, dirancang untuk anak-anak TK-Sekolah dasar dan berbentuk seperti katak hijau dengan sebuah pegangan di kedua sisi kepalanya. SCP-258 memiliki mata putih dengan aliran cat putih mengalir di wajahnya, seolah-olah patung katak ini sedang menangis. Berbagai usaha telah dilakukan untuk menghilangkan zat berwarna putih ini dari SCP-258; cat hijau yang ada disekitar tubuhnya bisa dilepas dengan teknik penghapusan cat biasa, tapi cat putih yang berada disekitar matanya, atau yang selanjutnya akan disebut SCP-258-1, tidak bisa; hanya memudar beberapa waktu.
SCP-258 terlihat terus dialiri oleh SCP-258-1, dengan laju konstan sekitar 0,12 liter cairan per jam. Ketika seseorang duduk di SCP-258, memegang pegangannya, dan mulai bergoyang-goyang, mereka melaporkan bahwa perasaan damai dan kepuasan tercurah atas mereka;'mata' dari SCP ini kemudian mulai mengeluarkan SCP-258-1 pada tingkat yang lebih cepat, atau relatif efeknya terhadap tingkat pikiran penggunanya (orang yang menaiki SCP-258).Meskipun zat ini tidak dapat dihapus dari SCP-258 setelah kursi dikosongkan, cairan putih itu akan terus keluar dari matanya, dan akan menetes ke tanah. Pengujian pada zat putih ini kemudian menyimpulkan kalau zat ini adalah campuran dari cat putih, air mata manusia, dan sekresi kulit katak Amerika. Bagaimana SCP-258 menghasilkan SCP-258-1 tidak diketahui.
Pengujian ulang pada SCP-258 yang dilakukan oleh seorang agen SCP membuat subjek menjadi kecandaun, dan Agen W████████ harus ditahan dan dipukul sebelum mendapatkan kembali kontrol dirinya.

Saturday, October 22, 2016

SCP 252 [Humboldt Squid]


Item #: SCP-252
Kelas Obyek : Euclid

Special Containment Procedure : SCP-252 ditahan di akuarium sebesar 150 meter kubik,diperkuat dengan pelapis baja dengan daya tarik yang tinggi.
Penjaga harus dilatih secara khusus tentang bertempur didalam air dan disenjatai dengan model B74H Senapan Tombak dengan amunisi yang melepaskan listrik dengan daya tegangan yang tinggi
Akuarium diisi dengan 15 bom laut yang akan diledakkan secara bersamaan ketika 252 Lepas
Pasangan kawin di jaga dengan pengawasan dari ahli biologi bidang satwa laut Dr. #####.
Personel dtidak boleh mendekati Akuarium Penahanan kecuali kalau mereka sudah siap dari efek ganjir dari hewan tersebut
Specimen lain dari SCP-252 Mungkin ada di alam liar. karena kemampuan menghancurkan mereka, penangkapan adalah prioritas tinggi, tingkat kesusahan berdasarkan dari besarnya spesimen yang ingin di tahan
Deskripsi : SCP -252 adalah subspesies dari Dosidicus Gigas. spesimen dewasa kelihatan lebih kecil dari rata rata, mencapai panjang yang tak sampai dari 1 m dan berat maksimal 40 kg.
pembedahan melihatkan hilangnya kandung tinta dan banyaknya chromatophores (kira kira 20 lebih banyak dari yang dewasa)
ketika terancam oleh predator atau marah, SCP-252 secara langsung bermetamorfosis menjadi kehidupan laut yang tidak diketahui dengan besar yang ekstrim dengan fisiologi yang tak menentu dan sikap menghancurkan yang ekstrim.
atribut fisik di tahap ini adalah perubahan tahap yang secara langsung.
Besar kira kira disekitar sepanjang 50 dan 75 meter dan tidak lengkap dengan 50 hingga 200 kehidupan flora disekitar tubuhnya, tentakel yang bisa sepanjang 5 m, kaki insektiflora dengan penjepit yang berduri, tangan yang seperti manusia dan kaki yang diujungnya ada seperti cakar yang tajam.
detail tubuhnya bisa berubah rubah dan susah di terka, detail yang tetap hanya ada tentakel didaerah sekitar mulut.
belum diketahui bagaimana cara dia mendapatkan pertumbuhan secara cepat dan tiba tiba .
dengan kemungkinan spesimen kabur, tidak ada riset untuk hal ini yang diperbolehkan
Semua hewan kecuali SCP-252 dan cumi cumi biasa akan kabur dari tempat dengan rute paling cepat.
respon rasa takut bisa membuat target menyakitkan diri sendiri seakan mereka kabur ke kondisi berbahaya atau menabrak dirinya sendiri ke dinding akuarium.
95% subyek yang menghadapi SCP-252 yang marah akan mendapatkan fobia cephalopods. tidak diketahui ini adalah efek ganjil dari SCP-252 atau kebiasaan yang biasa karena merasakan pengalaman yang bisa mengakibatkan trauma
atas pengecekan dari hasil rekaman keamanan di kandang, Dr.###### telah bertekad dengan hasilnya yaitu metamorfosis SCP-252 adalah halusinasi lanjutan dikarenakan dari pola perubahan chromatophores, halusinasi tersebut mengakibatkan korban melihat SCP-252 melihat makhluk laut yang sangat besar sekali dengan banyak tentakel.
detail SCP-252 sangat berbeda dari korban ke korban, tapi makhluk yang dihalusinasikannya sama yaitu sebuah cephalopod yang menggerutu dengan tentakel berlusin lusin didaerah mulutnya,dengan tambahan sebuah penjepit atau cakar, umumnya mereka elaporkan ada sebuah cairan yang secara acak berubah
Subjek dihapus dari kontak visual dengan SCP-252 akan tetap yakin bahwa halusinasi mereka nyata "rakasa laut" dan akan mencoba untuk merasionalisasi setiap kontradiksi logis yang melekat dalam khayalan mereka, seperti 100 m rakasa berenang di tertutup tangki 10 m. rasionalisasi ini dan fobia berlama-lama dianggap bentuk sugesti pasca-hipnosis.
Subyek yang melihat video SCP-252 yang bersikap agresif tetapi subyek tersbut tidak pernah melihat scp-252 marah secara langsung akan merasakan reaksi takut lebih ringan dan bisa melihat gurita tersebut meskipun dalam efek halusinasi.
subyek mendesktripsikan monster hayalan terlihat "palsu" dan "tidak mungkin" tapi tetap ketakutan melihatnya.
Setelah paparan kedua , subyek mengembangkan kekebalan parsial terhadap efek penuh kontak langsung. Diulang kontak langsung setelah "inokulasi" oleh video yang lebih mengurangi efek. subyek diaklimatisasi dapat mengembangkan kekebalan lengkap untuk efek rasa takut dan pengalaman hanya kesadaran samar dari halusinasi.

Thursday, March 31, 2016

10 Creepypasta yang Diadaptasi Jadi Film Pendek

~

~


~
Sejalan dengan cerita-cerita horror di Internet yang makin melonjak dan YouTube yang penuh sesak dengan video-video yang tak terhitung berapa banyak orang yang telah menontonnya, bahkan pembuat film profesional menjawab panggilan untuk mengadaptasi cerita-cerita menjadi film pendek. Film-film ini telah mencapai titik puncak dimana dibutuhkan keterampilan teknis yang cukup dan kreativitas untuk ikut andil dalam film tersebut.
~
10.White With Red
https://youtu.be/tl4kgoeSbNo
~

~
Kita berbicara tentang cerita berjudul "The Keyhole" sebagai alternatifnya. Seorang pria menyewa sebuah kamar hotel dan diberitahu untuk tidak melihat dan mengintip kamar di sebelahnya. Ketika dia mengabaikan hal itu,, semua yang dia lihat hanya berwarna merah. Dia berpikir bahwa seseorang mungkin meletakkan gaun berwarna merah menutupi lubang kunci. Sebenarnya, yang dilihatnya adalah mata merah mengerikan dari seorang tamu di kamar hotel itu yang sudah lama meninggal.

~
9.The Expressionless
https://youtu.be/pdapv333D-s
~

~
Cerita pendek karya Tom Lever ini disebar dan diyakini oleh cukup banyak orang di Internet, hal itu membuat cerita ini dijadikan rumor oleh situs terkenal,
snopes.com. Menceritakan bagaimana di tahun 1972, Rumah Sakit Cedar-Sinai di Los Angeles dikunjungi oleh suatu makhluk yang sangat aneh. Seorang wanita dengan wajah kosong bak manekin berkeliaran di rumah sakit itu. Gaunnya basah karena darah anak kucing, yang masih ada di dalam mulut wanita tersebut. Staff rumah sakit membawanya ke sebuah ruangan untuk menjalani perawatan. Setelah bekerja sama sebentar, wanita itu menyerang mereka. Ketika aparat keamanan tiba, dia menggigit salah satu petugas di bagian leher vital (jugularis.) Seorang dokter bertanya padanya, makhluk apakah dia. Dia tersenyum, berjalan mendekati dokter itu, membungkuk di atas dokter yang sedang meringkuk itu, dan berkata, "Aku... Adalah... Tuhan." Dia kemudian menghilang dan mulai dikenal sebagai "The Expressionless"/"Tanpa Ekspresi."

~
8.Sonic.EXE
https://youtu.be/7LBbb6r05gU
~

~
"Sonic.exe" mungkin merupakan creepypasta terburuk yang kepopulerannya pernah melonjak. Alur ceritanya: Tom menerima sebuah CD dari temannya yang menghilang, dengan catatan yang memberitahukan Tom untuk menghancurkan benda itu daripada memainkannya. Tom memasukkan kaset itu ke dalam komputernya untuk bermain game yang ada didalamnya dan mengetahui bahwa kaset itu telah di-mod dengan cara yang mengerikan. Karakter Sonic di dalam game itu bersifat jahat dan memiliki mata hitam berdarah. Sonic dengan mudah membunuh semua karakter yang Tom gunakan dalam game itu dan berjanji akan mengancam pemain di mimpi buruknya. Cerita berakhir dengan Tom yang bermain game itu lagi, mendengar suara di belakangnya, dan kemudian berbalik, dia menemukan... sebuah boneka Sonic.
Kemampuan Jake Pound untuk mengubah cerita ini menjadi sebuah film pendek yang sukses merupakan suatu keajaiban. Jake adalah seorang aktor yang cukup kompeten dan cukup normal untuk tidak menampilkan terlalu banyak emosi saat Tom bermain game. Suara yang Jake gunakan di film ini sangat efektif, bahkan jika dia terus memilih beberapa suara yang kurang sesuai seperti suara tertawa Kefka. Keputusan terbaiknya jelas karena mengubah akhir konyol dari versi asli cerita ini, sehingga penonton tidak dipaksa untuk menemukan boneka yang sedikit menakutkan itu.

~
7.2AM:The Smiling Man
https://youtu.be/_u6Tt3PqIfQ
~


~
Sebuah cerita asli dari Reddit, NoSleep, "The Smiling Man" telah menjadi urban legend yang tidak biasa. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, cerita yang sebenarnya merangkup tentang seorang pria yang sedang menyusuri jalan melihat seseorang melakukan tarian aneh dengan senyum lebar di wajahnya. Orang gila itu berlari menghampirinya dan menatapnya dengan cara ambigu yang mengancam. Penulis cerita ini, blue_tidals hanya menyatakan kalau "Dia tampak benar-benar gila," sehingga membuat cerita ini menjadi tidak jelas, apakah pria itu berada dalam bahaya atau tidak sama sekali.
~
6.Five Night at Freddy
https://youtu.be/t2AlEitlGh0
~


~
Game horror indie karya Scott Cawthon, Five Night At Freddy's menampilkan seorang petugas keamanan yang harus selalu memeriksa monitor dan pintu untuk menjaga dirinya agar tidak terbunuh oleh karakter animatronik di sekelilingnya. Meskipun para pengkritik menemukan cerita dibalik game ini sungguh berbelit-belit, desain karakter animatronik disini lebih menakutkan tanpa embel-embel make-up. Itu adalah kesuksesan besar memikirkan bagaimana game-game Cawthon sebelumnya merupakan game Kristiani kecil yang tidak terlalu menyenangkan. Diduga, permainan hit ini terinspirasi dari salah satu kritik dalam game yang dikembangkan sebelumnya, yang menyatakan bahwa karakter 3D yang dibuat Cawthon tampak seperti animatronik menyeramkan.
Jake Pound kembali membawakan film pendek lainnya dengan waktu tayang jauh lebih pendek daripada film sebelumnya, Sonic.exe. Film ini bercerita tentang seorang pria yang sedang bermain game, bukan petugas keamanan. Lebih banyak orang bermain game ini daripada dengan sengaja menjadi petugas keamanan. Gambaran Freddy Fazber yang bersinar di background sungguh sempurna, tampak terdistorsi namun sangat rinci. Sejak Pound menggunakan sedikit cuplikan permainan untuk tembakan akhir, bagian itu tidak terlihat realistis, namun masih dapat membuat siapapun ketakutan.
~
5.The Midnight Man Ritual
https://youtu.be/kMb0b7FupTg
~


~
The Midnight Man Ritual adalah Ritual yang dilakukan dalam kegelapan malam untuk memanggil makhluk yang berbentuk seperti manusia. Sang pemanggil harus bertahan dari upaya-upaya makhluk itu untuk menangkap dan menyiksanya sampai mati.
Langkah-langkah: Tulislah nama lengkapmu pada selembar kertas, teteskan setetes darahmu di atasnya, matikan lampu, letakkan selembar kertas itu di pintu depan, nyalakan sebuah lilin, dan kemudian buatlah lingkaran dari garam. Sekarang kau harus menghindari Midnight Man jika dia bermanifestasi di rumahmu dan tetap berada di luar lingkaran hingga pukul 3:33 pagi, pastikan agar lilin tidak padam lebih dari 10 detik.
~
4.The Girl In The Photograph
https://youtu.be/hxWCBC-6vUc
~


~
Ini adalah salah satu creepypasta yang aneh sekaligus lucu ketika masih berada dalam puncak kejayaannya. Seorang mahasiswa bernama Tom menemukan selembar foto gadis tercantik yang pernah dilihatnya, dan dia mengangkat dua jarinya, membentuk tanda perdamaian. Dia bertanya apakah ada yang tahu siapa orang yang ada di foto itu, namun hasilnya nihil. Malam itu, dia mendengar suara cekikikan dan ketukan di jendelanya, sehingga membuat dirinya keluar untuk menyelidiki. Tidak ada siapa-siapa disana. Malam berikutnya, hal itu terjadi lagi, dia membawa foto gadis itu keluar dan mulai mengikuti suara cekikikan itu. Sebuah mobil yang sedang melaju menabraknya. Si pengemudi mobil keluar dan melihat foto itu. Gadis di dalamnya sekarang mengangkat tiga jari
~
3.Stitches
https://youtu.be/-AzYhlcKrZc
~


~
Kisah ini mendahului seluruh konsep creepypasta, dengan Snopes yang mengklaim bahwa cerita ini muncul di tahun 2004. Seorang babysitter berada di satu rumah asing. Dia menyadari ada sesuatu yang aneh di rumah itu, seperti air yang dibiarkan mengalir. Juga ada patung atau manekin berukuran manusia, entah badut atau malaikat. Ketika menelepon pemilik rumah, dia bertanya tentang patung aneh itu. Pemilik rumah mengatakan bahwa mereka tidak mempunyai patung atau apapun itu.
~
2.The Rake
https://youtu.be/e8lz-VWYMe0
~


~
The Rake diyakini telah ada di situs 4chan sejak tahun 2005 dan dikodifikasi di blog SomethingAwful.com oleh Bryan Somerville pada tahun 2006. The Rake merupakan monster kurus berpostur seperti manusia dengan cakar panjang yang menyelinap ke rumah-rumah penduduk dan melakukan berbagai hal pada mereka. Kadang dia melakukan kekerasan, dan kadang mematikan. Namun di lain waktu, dia hanya mengancam. Selama ratusan tahun, dia sudah muncul di seluruh dunia, beberapa kali terekam dalam video.
Sebelum kita melihat monster itu, The Rake sudah membunuh sesosok ayah. Sementara sebagian besar cerita berpusat pada anggota keluarga yang masih hidup dan berusaha untuk menghindari makhluk itu, adegan terakhir dibuat dengan sangat menakjubkan, tentang potongan bukti-bukti kemunculan makhluk itu sendiri. Foto-foto jelas dari para korban dan investigasi di lokasi kejadian sangat menyeramkan.
~
1.Slender Man
https://youtu.be/q2duevcUMGw
~


~
Slenderman masih menjadi karakter creepypasta terpopuler hingga kini. Dia juga merupakan salah satu dari beberapa tokoh horror yang diciptakan untuk menginspirasi kasus pembunuhan yang sebenarnya (belum berhasil, sejauh ini.) Di beberapa titik, pencipta Slenderman, Eric Knudsen niscaya akan mengizinkan dirilisnya iklan komersial atau produk-produk lainnya yang berhubungan dengan Slenderman. Sampai waktu itu tiba, kami memiliki beberapa video dan game untuk mengisi waktu kalian.
Banyak video-video bertebaran di YouTube, menceritakan Slenderman namun tanpa kejelasan dan dibuat dengan amatir, mungkin meniru gaya Marble Hornets, yang membuat Slenderman menjadi populer. Namun, Gearmark Pictures membuat video dengan arah yang berlawanan. Film pendek mereka, yang bercerita tentang Slenderman dibungkus secara apik dan profesional.
Mengkisahkan tentang seorang prajurit sekutu dari America Civil War berusaha untuk melindungi adik perempuannya, Emily, dari suatu makhluk misterius. Akting di film ini sangat baik, bahkan membuat Slenderman bukanlah bagian yang paling menakutkan. Bagian yang paling menakutkan adalah ketika penggambaran Daniela Leon sebagai Emily setelah dia berada di bawah pengaruh predator yang tidak diketahui asalnya.

Saturday, March 19, 2016

The Little Girl Part 5 [END]

Itu adalah bola mata! Bola mata yang kecil nan bundar itu, pastilah milik kucing. “A-apa.. Bola.. mata..” si ayah hanya bisa tertegun. “Hyeahahahahahaa!!” Suara tawa yang mencekam itu, suara itu terdengar familiar.. Ya! Itulah tawa dari si gadis kecil! Si ayah dan si adik kini hanya bisa berdoa dan bersembunyi di dalam lemari. Mereka menangis, menangis, MENANGIS TAK BERDAYA! Ya! Mereka menagis tanpa bisa melakukan apapun! Ini adalah kesempatan yang bagus bagi si gadis kecil yang bangkit dari penderitaannya! Yeah! Perlahan si gadis kecil membuat mereka ketakutan setengah mati! Ya! Dan… (sfx : Bruak!) “Hyaaaaaah!!” mereka berteriak bersamaan, “Ya! Ya!! Teruslah berteriak wahai kutu-kutu kecil!! Tak akan ada yag mempedulikan mu!! TIDAK ADAAAA!!! Ahahahahahaha!!” Tawa lepas dari si gadis yang amat merdu terlontar bebas dari mulut kecil manisnya.

“Ssssh.. Kalian tenang saja, aku akan membantu kalian mengakhiri semua penderitaan ini.. Yeah.. Ikutlah dengan ku.. Tenang saja, tadi aku Cuma berpura-pura senang, ayo kita pergi..” Ucap gadis kecil tenang. Tentu saja dengan mental selemah anak kucing mereka menuruti buaian manis itu. Mereka berhasil ke luar rumah, mereka mengikuti si gadis kecil ke sebuah pondok yang indah. “Terima kasih..” lirih si adik. “Sudahlah, kalian masuk duluan, ada yang harus aku ambil di sana” Ucap Si gadis kecil sambil menunjuk kearah kebun belakang. Saat mereka masuk, mata mereka terbelalak dengan pemandangan yang ada. Ya! Banyak daging manusia dan organ dalamnya bergantungan, dan bergeletak dimana-mana.

(sfx : krieeet…cklek..) “Apa yang-“ belum sempat selesai bicara si ayah di pukul dengan tongkat bisbol dari belakang, si adik yang menyadarinya berteriak histeris, “M-maafkan aku!! Maafkan akuu!! Aku-“ belum selesai ia berkata, kepalanya pun dipukul si Gadis kecil, “Kalian akan ke neraka.. Hehehe..” gumam si Gadis kecil.

”Ukh.. dimana aku..” gumam si ayah, “gyaah.. aku ingat.. ah kepalaku..”,“Hai pak tua, apa kau sudah sadar?”, suara itu, ya.. itu si Gadis kecil. “Ingat apa yang kau lakukan pada ku di hadapan pengikutku?”, Belum sempat si Ayah berkata-kata, si Gadis kecil mulai menyentuh bagian *ehem* si Ayah. “Apa yang..” Gumam si Ayah, “Yah.. Mungkin aku harus memulainya dari sini..” gumam si Gadis kecil, si Gadis kecil mengambil alat kejut listrik yang biasanya ada di rumah sakit, ia menyalakan alat itu dan menempelkannya pada *peep* pria itu.. (sfx : Bzzzzt) “Gyaaaaaaahhh!!! Tidak! Tidak! MAAFKAN AKUUU!!” teriak pria malang itu, “ Kau terlambat ayah ku.. Kau sudah begini takdirnya, jadi nikmatilah” bisik si Gadis kecil di telinga si Ayah. “Hoeeeek..” Ayah memuntahkan isi perutnya, “Hmm, selanjutnya..” gumam si Gadis kecil. “Tolong maafkan aku..” Lirih si Ayah. Si Gadis kecil tak mengacuhkannya, ia mengambil alat penghancur kulit kacang dan berjalan kearah si Ayah. “Selanjutnya.. Pemecah kuku dan jari.. hihihi..”, si Gadis kecil mulai menjepit jari-jari si Ayah satu persatu, terlihat kuku yang pecah, kuku yang di cabut paksa.. “Mana teriakan indah itu, Ayah?” Tanya si Gadis kecil. “A..akh..” lirihnya, “Hehe, aku harus kehilangan satu teriakan indah, ya sudahlah.. Karena ayah tak bisa bernyanyi lagi, maka aku akan mengakhiri penderitaan ayah” Si Gadis kecil mengambil golok besar yang tajam dan mengkilap dari belakang kursi yang mengikat ayahnya. “Daah ayah, sampai jumpa di neraka” (sfx : craaasssh!!) Darah mengalir dari leher si Ayah, keluar dan menyembur seperti air mancur. “oh ya, luka itu” si Gadis kecil mengambil gunting kecil dan menggunting mulut ayah hingga lebar ke arah bawah leher, ia juga memotong bibir ayah nya, potong1potong1 POTONG bibirnya hingga habis tak bersisa!! “Aaah.. sekarang tinggal si adik yang belum ku dengar teriakan indahnya” Si Gadis kecil berjalan kearah si Adik terikat, di kursi, kursi yang berhadapan dengan mayat si Ayah.

Si Gadis kecil mulai menyayat pipi Adiknya yang masih pingsan, dan keluarlah darah segar nan merah segar itu. “Garam.. Garam..” Gumam si Gadis kecil. Si Gadis kecil mengambil garam dan menaburkannya pada pipi si Adik, “Kyaaah!” Si Adikpun mulai tersadar akibat perih yang luar biasa itu. “Hello..” sapa sang Gadis kecil sambil menyeringai. “GYAAAAH!! GYAAH!! LEPASKAAAN!! LEPAAAS!!” Histeris si adik. “Hyeahahaha!! Aku suka teriakanmu!!” Si Gadis Kecil pun mulai menyiksa si Adik dengan berbagai cara, menaburi garam pada lukanya, memberinya kejut listrik, membolongi telapak tangannya, semakin lama, semakin keras teriakannya. Dan penyiksaan terakhir adalah mengulitinya dan membakarnya. Aroma daging gosong kini mulai tercium di dalam pondok itu, “ Yaaah, akhirnya mereka mati..” Gumam si Gadis kecil sambil melihat pondoknya terbakar oleh api yang besar. “Ayo semuanya.. Kita harus mencari pengurusku yang baru” Si Gadis kecil pun pergi bersama pengikutnya , yaitu para tetangga.
________________________________________________________________________

Namaku Milly Anderson, aku biasa di panggil Milly, umurku 12 tahun, aku sangat suka menyakiti orang-orang, karena aku ingin berbagai pengalaman yang baru, aku pun mulai tinggal di panti asuhan. Ah! Ada seorang Pria besar yang dating dan ingin membawaku! Akhirnya aku punya ‘penyalur hobi’ yang baru! Ternyata ia memiliki seorang anak yang bernama Derrie Yackie dia berumur 10 tahun! Aku bisa memanggilnya Adik colonthree emotikon , oh ya! Nama pria itu adalah Turnie Yackie. Aku mendapat perlakuan buruk disini, yaah, persetanlah.. Yang pasti aku akan bersenang-senang dengan mereka nantinya.

--END--

The Little Girl Part 4

Si adik duduk terpojok di sudut ruang tamu, dan betapa terkejutnya si ayah yang melihat keadaan ruang tamu. Lampu gantung yang jatuh berserakan, piring-piring yang seharusnya di dapur juga pecah berserakan, TV LCD yang bolong di tengahnya, Meja yang rubuh, sofa yang sobek karena benda tajam, dan… semua garpu dan pisau menancap membuat rangkaian kata “..Kau akan menerima balasannya..”, si ayah terkejut dan hanya bisa terpaku melihat itu. “Se-sebaiknya kita pindah sekara-“ belum sempat ayah selesai bicara, sebuah golok terbang ke arahnya. Dengan cepat ayah mengelak, tetapi tetap saja mengenai pipinya (sfx : Crash) darah mengalir dari pipinya. Ia menarik si adik ke kamar dan mengunci kamarnya, ia menahan rasa sakit yang teramat sakit karena pipinya yang robek, tak lama kemudian terjadi pemadaman listrik. Kini suasana sangat sunyi di rumah mereka. “H-hei.. mengapa rumah di sebelah tidak terjadi pemadaman juga?” Tanya si adik, “A-aku tidak tau!” omel ayah, “yang pasti kita aman di sini..” lanjut ayah.

(sfx : duk, duk, duk, duk..) “Apa itu!?” suasana panik pun terjadi. (sfx : duk, duk, duk..) “B-berhenti?” Tanya ayah, (sfx : cklek cklek …) “Aaaaaaah!” Si adik histeris, “Ssst! Aku sudah mengunci pintunya! Kita aman!”si ayah pun menenangkan si adik “HAH! KAU TAK AKAN BISA MASUK!! PINTUNYA SUDAH KU KUNCI DENGAN BAIK!!” teriak si ayah, nadanya yang menjengkelkanlah yang menjadi ciri khas si ayah.

Keadaan di kamar itu sangat mencekam, hanya di lindungi sinar bulan yang remang-remang ,mereka berdua pun terjaga.. (sfx : Ngeeng ngeeeeng) “suara itu! Suara gergaji mesin!” ayah yang semula santai saja, kini dilanda panik yang luar biasa. “Apa yang harus kita lakukan!?”Histeris dari adik mulai terdengar lagi. (sfx : Ngeeeeeng Dugrugrugruag) “P-pintunya di potong!! Bagaimana ini!? Aku tidak mau matiii!!!“ si adik.. pekikannya kencang sekali. “T-tolong! H-hey kau! Tolong kami!! Panggilkan polisi! Kumohooon!! Aku akan membayarmu!!” Ayah berteriak kepada tetangga sebelah yang sedari tadi memperhatikan rumah si ayah. “Terlambat tuan! Kau dan jalang kecil itu akan mati! Kami sudah resah dengan kelakuan mu! Kau tidak becus merawat ratu kami! Jadi terimalah konsukuensinya!! Ahahahahahaa!!” Si ayah hanya bisa menerima kenyataan, bahwa dirinya sebentar lagi akan mati. Dan benar saja, pintu terbuka oleh gergaji mesin.. (sfx : Gludug gludug) “Kyaaaaaah!!” Si adik pun menangis sambil berteriak histeris. “Ada ap-!?” Omongan si ayah terhenti karena sesuatu.. itu adalah..

(to be continued)

The Little Girl Part 3

”Uh, apa ini? Sejak kapan ini disini?” Tanya si adik, “Apa? Jangan lihat aku, aku baru tau itu ada! Atau jangan-jangan…” Si ayah tak mau melanjutkan omongannya, “Apa? Jangan-jangan apa?” Tanya si adik penasaran. “Tidak, mungkin perasaanku saja…Sudahlah, mungkin tubuhnya di makan tikus atau semacamnya” Karang si ayah. “Kau pikir aku bodoh, mana ada hal seperti itu”, “Sudahlah aku lelah” tukas ayah
”Lagipula ia tak ada, kita bisa melakukan hal itu malam ini, ihihi…” Goda si adik, “Baiklah, kita bisa melakukannya malam ini sepuasnya” dialog-dialog mesum itu berlanjut, hingga tengah malam.. Kau heran? Mereka melakukan hubungan “oni chi chi” yang konyol itu, sungguh di luar pikiran squint emotikon *lanjuuut*

Malam itu mereka melakukan *iykwim* pacman emotikon
(sfx : Buagh! Dug! Dug! Duak! Sreeet.. Prang! Prang! Buagh!)
”Apa itu?” Tanya adik yang sedang berkeringat, “Ahh.. aku tidak tau.. Lanjutkan sajalah..” Goda ayah, “Fu*k! Kita harus mengeceknya!” Omel si adik. Mereka berdua pun memakai baju mereka kembali.. “Aku akan turun”, “Oke” balas ayah, si adik turun ke lantai 1. Tak lama si adik turun, terdengar teriakan si adik “Gyaaaaaaaaaah!!”, si ayah yang mendengar itu langsung turun ke lantai bawah, dan ia mendapati..

(To be continued)

The Little Girl Part 2

Si Gadis Kecil yang tak tahan akhirnya keceplosan dan berkata " Kau! Kau dan manusia Jahanam itu! Aku tau kalian bersekongkol! Kalian ingin membuatku mati perlahan! Kalian memang jahat! Kalian sekumpulan manusia brengsek!!" Sang ayah kaget, si adik yang dari tadi memperhatikan hal tersebut mulai merasa dihujat dan kesal. Para tetangga pun mulai berbisik-bisik, ada yang meneriaki macam-macam hujatan pada si ayah dan si adik. Dengan kesalnya si ayah menjambak rambut sang gadis ke dalam dapur, "kau memang harus enyah, dasar pembawa sial", si ayah menusuk si gadis kecil dengan pisau, si gadis sempat memberontak namun karena mulai kehabisan darah ia pun mulai melemah, sang ayah yang panik mulai ketakutan, ia berencana untuk membuang mayat si gadis kecil nanti malam bersama si adik. Ia menyeret tubuh si gadis kecil itu ke basement.

~malam tiba~
Seperti yang di rencanakan sang ayah turun ke basement dengan si adik, “kau bodoh sekali sih!” gerutu si adik. “Aku terlalu kesal, lagipula kita tak akan sial lagi” balas si ayah. Ketika mereka sampai di basement, mereka terkejut. Mengapa? Karena tubuh si gadis kecil menghilang. Sang ayah menyuruh si adik untuk membantunya mencari tubuh si gadis kecil. Namun yang ditemukan hanya jejak darah yang mirip jejak kaki mengarah ke lantai atas...

( To be continued)

The Little Girl Part 1

Ada seorang gadis kecil, ia tinggal bersama ayah dan adiknya. Keluarga tersebut bisa di sebut "broken home" sebab orang tuanya bercerai. Gadis kecil itu selalu di salahkan ayahnya apabila ada sebuah perabotan atau benda apapun yang rusak, terkadang ia menangis, ia hanya bisa menangis di kamarnya yang sempit itu.

Suatu hari, sang ayah mendapati ada keran yang bocor. Tentu saja ia menyalahkan si gadis kecil itu. Si gadis kecil berusaha membela dirinya, ia berkata "Bukan aku yah, terakhir kali ku lihat adiklah yang mandi terakhir, sumpah ayah itu bukan aku!", Si adik membela dirinya "Iya, memang! Tapi itu bukan salahku! Sebelum aku mandi itu 'kan kamu, dan aku melihat keran itu bocor setelah kamu mandi!!", "Tapi jelas-jelas aku tidak melihat keran itu bocor, ayah--" ucapan gadis itu terpotong sebab tatapan ayahnya dan adiknya yang licik seperti ingin menelannya.
"Sudah cukup! Kamu memang selalu merusak barang di rumah!Dasar pembawa sial! Kau harus di hukum" Teriak ayahnya. Tetangga di sekitar melihat kejadian itu. Si gadis kecil di jambak dan di tonjoki ayahnya, tetangga yang melihat itu semakin membanyak, si ayah tak mempedulikan hal itu, ia tetap menghukum gadis kecil itu hingga babak belur...

( to be continued )

Adikku Part 3

Aku berlari sekuat tenaga, kulihat keringat membasahi tubuhku. Yeah, aku menuju ketempat itu, tempat yang tak pernah kubayangkan akan kukunjungi saat malam hari.

"Huh...", dengusku kelelahan saat aku sampai. Bisa kulihat jejeran batu nisan didepanku, yeah itu adalah sebuah pemakaman yang cukup luas dan jauh dari keramaian, "Jika adikku benar ada disini, apa yang mungkin dia lakukan?" gumamku kebingungan. Kulihat pemakaman itu begitu gelap dan menakutkan, namun apa boleh buat aku benar-benar harus tau apa yang adikku lakukan sebenarnya.

Dengan hati-hati aku masuk kedalam pemakaman tersebut, dan mencoba menemukan adikku. Terdengar suara-suara riuh burung hantu dan mahkluk malam lainya saling bersahutan, mereka seperti menyambut kedatanganku. Cukup lama aku berkeliling, hingga aku menemukanya, yeah itu adalah adikku, aku benar-benar menemukanya disini. Aku mencoba bersembunyi dibalik sebuah batu nisan, dan dari kejauhan aku bisa melihat adikku tengah berdiri didepan sebuah makam. Yeah, aku tau makam itu, itu adalah makam seorang gadis yang meninggal 3 hari yang lalu. Adikku terlihat hanya berdiri terdiam didepan makam itu, entah apa yang akan dia lakukan. Lalu tiba-tiba adikku mulai bergerak, dia melakukan hal yang tak pernah kubayangkan sebelumnya, dia...

*To be Continued*

Adikku Part 2

Aku beraktifitas seperti biasanya, agar adikku tak curiga kepadaku. Semua tampak normal, tak ada keanehan yang terjadi. Malampun tiba, aku hanya diam dikamar tanpa melakukan apapun, hanya menunggu adikku mulai bergerak.

Cukup lama aku menunggu, dan kulihat jam sudah menunjukkan pukul 00:15 tengah malam, semua masih tampak normal. 'Krek', suara pintu terbuka mengagetkanku yang setengah tidur, bisa kupastikan itu adalah suara pintu kamar adikku, dan kulihat jam menunjukkan pukul 01:35 dini hari. Dengan hati-hati aku menuju pintu kamarku, bersiap untuk mengikuti adikku.

'Duk... duk... duk...' dan 'krek', suara langkah kaki adikku kemudian membuka pintu depan rumah. Dengan sigap aku keluar dari kamarku dan membuntuti adikku. Dari balik cendela rumah, bisa kulihat adikku sedang berjalan menyusuri jalanan, dia memakai jaket dengan kerudung menutupi kepalanya.

Dengan hati-hati aku mengikutinya, kulihat adikku berjalan agak cepat, seperti sedang terburu-buru. Cukup lama aku mengikutinya, kemudian tibalah adikku di sebuah perempatan jalan, dari kejauhan dia terlihat sedang menengok kekiri dan kekanan, seperti mengawasi sekitar agar tak ada yang mengikutinya, sementara aku bersembunyi dibalik pohon besar.

Lalu tiba-tiba adikku seperti menghilang, atau lebih tepatnya dengan kecepatan tak normal, adikku berlari dan melompat begitu cepat hingga aku tak menyadarinya, langkahnya begitu jauh dan cepat hingga aku hanya bisa terdiam melihatnya. Aku benar-benar terkejut, dan sekarang aku kehilangan jejaknya.

Namun dari arah adikku berlari, aku berfikir suatu tempat yang mungkin dia datangi, meskipun aku tak mempercayainya, tempat itu adalah...

*To be Continued*

Adikku Part 1

Aku memiliki seorang adik, yeah mungkin seperti anak remaja lainnya, adikku yang kini mulai tumbuh dewasa mengalami banyak perubahan dalam hidupnya. Aku memang selama ini tak pernah memperhatikan adikku, namun melihat perilakunya sekarang yang menurutku mulai aneh, kini aku mulai lebih memperhatikanya.

Yeah, mungkin cuma perasaanku saja, namun kurasa ada yang benar-benar berbeda dari adikku kini. Setelah beberapa hari kuamati, ketika tengah malam bisa kulihat adikku diam-diam sering pergi keluar dari rumah. Dia selalu pergi sendiri kesuatu tempat entah kemana, tanpa memberi tau siapapun kemana perginya, hal itu membuatku penasaran.

Untuk itulah, malam ini aku berencana untuk membututinya kemana perginya. Karena aku benar-benar khawatir dengan apa yang terjadi dengan adikku sebenarnya...

*To be Continued*

Hitch-Hike Part 4 [END]

Apa yang sedang ia bicarakan? Jelas2 kami menumpang RV itu di luar tokonya. Aku bahkan melihat si ayah membeli perban dan lain-lain di toko ini dan membayarnya kepadanya!

Aku mulai merasa cemas. Aku dan Kazuya kembali bertatapan.

“Permisi,” kata Kazuya, “Saya perlu pergi ke toilet.”

Akupun mengikutinya dan kami segera menutup pintu di belakang kami.

“Aku tak mau berpikir bahwa ia membohongi kita, namun .... apa mungkin ia bekerja sama dengan mereka? Mungkin mereka berada dalam satu kelompok, atau sekte ... dan mereka semua berteman. Aku benar-benar tak mengerti.” Ia terdiam sebentar sebelum melanjutkan, “Well, yang pasti kita tak bisa tinggal di sini. Coba kita tanya sopir truk itu, mungkin ia bisa membawa kita ke suatu tempat.”

Itu sepertinya menjadi satu2nya pilihan yang kami punya. Ketika kami hendak meninggalkan kamar mandi, tiba-tiba kami mendengar sesuatu dari balik salah satu bilik.

Seseorang sedang menyiulkan nada Mickey Mouse’s March.

Mungkin karena hari itu masih siang, atau mungkin karena alasan lain, aku lebih merasa marah ketimbang takut. Kazuya tampaknya juga merasakan hal yang sama.

“Buka pintu sialan ini!” Kazuya menendang pintu itu hingga terbuka.

Di dalamnya, seorang pemuda berseragam sekolah tampak dengan ketakutan menatap kami. “A ... apa yang kalian inginkan?”

“Oh ... oh ... maaf!” Kazuya merasa salah tingkah. Untunglah tak ada siapapun di luar kamar mandi yang mendengar apa yang barusan kami lakukan. Setelah meminta maaf kepada anak itu, kami meninggalkan kamar mandi dan melihat sang pemilik toko sedang bercakap-cakap dengan sopir tersebut.

“Terima kasih atas bantuan anda, pak.” kata Kazuya dengan sopan pada sang pemilik toko. Kemudian ia beralih kepada sang sopir truk, “Hei, apakah kami bisa meminta tumpangan sampai ke kota? Kami berjanji itu akan setimpal dengan waktumu.” Ia lalu membeli sebungkus rokok yang sama seperti yang sopir itu miliki dan membayarnya. Sepertinya Kazuya adalah seorang negosiator yang handal, pikirku.

Tak ada satupun di antara kami yang hendak melaporkan kejadian tersebut kepada polisi. Semuanya terkesan sangat sureal – tak nyata – untuk dipercaya. Dan aku ingin melupakannya sesegera mungkin. Walaupun kuakui aku menyesal kehilangan tasku beserta seluruh bajuku di dalamnya.

Tanpa kami sadari, kami berdua terlelap di dalam truk. Ketika kami bangun, truk sedang berhenti dan sang sopir membelikan kami yakisoba (sejenis mie goreng). Kami menyantapnya di dalam truk.

Ketika truk mulai berjalan, Kazuya kembali tertidur. Aku sudah merasa tak begitu lelah sehingga aku hanya bersantai sambil bersandar di kursi. Aku menatap keluar, mencoba menyaksikan pemandangan sambil merenungkan kembali kejadian mengerikan yang baru saja kami alami. Siapa sebenarnya mereka? Dan tangisan gadis itu ...

“Ah!” tanpa sadar aku berteriak ketika aku menyadarinya.

“Ada apa?” tanya sang sopir truk.

“Kumohon, hentikan truknya!”

“Apa?”

“Maafkan saya, ini hanya akan makan waktu satu menit. Sebentar saja!”

“Kamu ingin turun di sini?” tanyanya sambil memelankan truk dan akhirnya berhenti. “Kota masih jauh, kau tahu?”

Kazuya terbangun ketika aku membuka pintu.

“Hei, apa yang terjadi?”

“Lihat itu!”

Aku menunjuknya, dan Kazuya langsung membisu ketika melihatnya juga.

Mobil RV itu terparkir di pinggir hutan.

Tak ada keraguan sedikitpun, itu mobil yang sama. Warnanya, bentuknya, semua sama. Bahkan ada palang merah yang dicoretkan di pintu RV itu. Namun ada sesuatu yang salah, benar-benar salah ....

RV itu tampak bobrok. Kelihatannya mobil itu teronggok begitu saja di sana selama puluhan tahun. Bodinya tampak peyot dan berlekuk di sana-sini. Warnanya mulai pudar dan tampak berkarat. Semua bannya rata dan jendelanya pun pecah. Bahkan tumbuhan merambat mulai menjalari tubuh mobil itu.

“Maafkan kami, namun bisakah anda menunggu kami selama beberapa menit? Kami harus memeriksanya. Sebentar saja ya?” aku memohon dan akhirnya ia setuju. Kazuya dan aku segera turun dan menghampiri RV itu.

“Apa-apaan ini?” sebelum aku sempat mengatakannya, Kazuya sudah mengucapkannya duluan. Ketika kami semakin dekat dengan mobil itu, semakin kami yakin itu RV yang sama.

Hari masih siang dan ada beberapa mobil yang lalu lalang, dan itu memberikan kami keberanian untuk mendekatinya.

Ini sama sekali mustahil, pikirku. Aku mencoba membuka pintu RV itu dan segera bau busuk menyeruak keluar dari dalamnya.

“Hei! Hei! Lihat ini! Aku benar-benar tak percaya!” seruku ketika melihat sesuatu teronggok di kursi belakang, “Tas kita! Barang2 kita semua ada di sini!”

Namun tas kami dan semua isinya ... sama seperti mobil itu, terlihat seperti sudah berumur puluhan tahun! Pakaian yang kami tinggalkan, seakan semua telah membusuk.

“What the hell ...” pekik Kazuya. Kami tak bisa mencari penjelasan logis dari semua ini. Yang kuinginkan hanya segera keluar dari mobil terkutuk ini.

“Ayo cepat pergi dari iini!” serunya. Kurasa ia sama ketakutannya dengan aku saat ini. Saat kami hendak meninggalkan mobil itu, tiba-tiba ... BANG! Terdengar suara dari pintu di belakang. Di toilet RV itu, ada yang memukul bagian dalamnya.

Aku segera menoleh. Pintunya masih tertutup rapat. Aku sama sekali tak memiliki keberanian untuk membukanya.

Kami mulai ketakutan. Apa kami benar-benar mendengarnya? Tak ada satupun di antara kami yang benar-benar yakin. Mungkin memang ada sesuatu di dalam situ, tupai atau hewan liar lain.

Namun yang kudengar berikutnya, aku sangat yakin itu bukanlah tupai.

“MAAAAAAAA!”

Kami segera berlari kembali ke truk secepat mungkin sambil berteriak seperti orang gila. Kami berdua segera masuk dan aku segera menyadari, entah karena alasan apa, sang sopir truk itu juga terlihat gemetar. Tanpa mengatakan sepatah katapun, ia segera menyalakan truk dan meluncur pergi.

“Apa yang terjadi?” aku lebih penasaran dengan ekspresi sang sopir truk yang tiba2 saja tampak ketakutan seperti kami.

“Oh, tidak ada apa2.” Ia meraih rokoknya dan mulai menghisapnya. Ia tampak gugup. “Kupikir aku hanya salah lihat tadi ... Semuanya baik2 saja kok.”

“Kami perlu tahu apa yang anda lihat barusan!” Kazuya memohon, “Ceritakanlah, please!”

“Well, kupikir aku melihat seseorang tadi.” katanya dengan gugup, “Ia berada di balik pepohonan, memperhatikan kalian saat kalian berdua sedang mengecek keadaan mobil itu. Dia hanya ... dia hanya diam berdiri di sana dan menatap kalian, mengawasi kalian. Benar-benar membuatku merinding.”

“Apa dia memakai topi ... semacam topi koboi?”

Sopir itu menoleh kepadaku dengan ketakutan, “Ba ... bagaimana kalian tahu? Apa kalian juga melihatnya?”

Kami bertiga terdiam selama sekitar setengah jam. Ketika kami semakin dekat dengan kota yang kami tuju, rasa penasaranku akhirnya tak terbendung lagi. Masih ada sesuatu lagi yang harus kutanyakan pada sopir ini.

“Ehm ... di dekat tempat dimana anda mengangkut kami tadi, ada pegunungan di dekat sana bukan?”

“Hmmm ... ya benar. Ada apa memangnya?”

“Apa pernah terjadi sesuatu di sana?”

“Hmm ... coba aku ingat2. Oh, pernah ada seorang wanita yang terbunuh di sana. Apakah hal seperti itu yang kau maksudkan? Sebab selain kejadian itu, tak ada peristiwa lain yang mencolok pernah terjadi di sana.”

“Seorang wanita terbunuh? Apa ... apa kejadiannya berlangsung di dalam kamar mandi?”

“Yah, kurasa begitu seingatku.” Sopir itu memandang kami sejenak sebelum akhirnya kembali memperhatikan jalan, “Dari mana kalian tahu?”

Kami tak memiliki penjelasan logis mengenai hal itu, jadi kami memutuskan untuk tidak menjawabnya.

Ketika akhirnya kami tiba di kota, kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada sang sopir. Kami menginap malam itu di sebuah HOTEL dan keesokan harinya, kami langsung pulang menggunakan kereta shinkansen.

Aku mencoba tak memikirkan kembali apa yang terjadi terhadap kami, namun kadang kala aku hanya tak bisa melupakannya. Siapa orang-orang itu? Apa mereka benar-benar ada? Atau mereka hanyalah ilusi semata? Apakah mereka berasal dari dunia ini? Dan suara tangisan yang kami dengar di kamar mandi – suara siapa itu? Dan semua hal mengenai RV yang terbengkalai itu dan tas kami yang menjadi usang seakan sudah berumur puluhan tahun – apa arti semua itu?

Sudah 7 tahun semenjak kejadian itu, namun kurasa siapapun takkan bisa melupakan peristiwa setraumatis itu.

Kazuya berubah semenjak pengalaman kami hitch-hiking. Ia tak lagi menjadi playboy dan mulai serius menata hidupnya.

Sedangkan aku, seringkali aku masih bermimpi buruk tiap malam. Bermimpi tentang keluarga aneh dan RV itu. Bermimpi mendengar suara siulan Mickey Mouse’s March itu.

Dan kadangkala walaupun aku sudah terbangun, aku masih bisa mendengarnya.

TAMAT...

Hitch-Hike Part 3

Aku mulai panik, namun kemudian aku mendengar suaranya di belakangku.

“Kamu sudah bangun?”

Aku menoleh dengan lega, “Darimana kau?”

“Apa kau tak mendengarnya?” ia memegang sebuah batang kayu yang besar, seakan ia bersiap untuk menyerang seseorang.

“Apa yang kau ...”

“Ssssst!”

Aku terdiam dan memfokuskan telingaku. Ia benar, aku bisa mendengar sesuatu dari kejauhan, suara siulan. Mickey Mouse’s March. Suaranya sungguh jernih dan indah.

Namun yang kami rasakan saat mendengarnya hanyalah rasa takut.

“Itu ...”

“Orang itu ...”

“Ia mencari kita!”

Sekali lagi kami berlari di dalam hutan. Hari mulai terang sehingga kami bisa melihat jauh lebih baik.

Kemungkinan kami tersandung berkali-kali seperti tadi malam berkurang drastis dan kecepatan kami bertambah. Kami pasti sudah berlari selama 20 menit ketika aku melihat sebuah lapangan kecil. Lapangan itu terlihat seperti tempat parkir. Akhirnya aku melihat sebuah kota di kejauhan, jauh di balik pepohonan. Kami benar-benar berlari cukup jauh tadi malam.

Kazuya mengatakan bahwa perutnya sakit dan ia perlu menggunakan kamar mandi yang berada tepat di samping tempat parkir itu. Aku ingin pergi ke sana juga, namun karena pria berpisau besar itu bisa muncul kapanpun, aku tak mau terjebak di dalam sebuah bilik sempit ketika hal itu terjadi.

Ketika Kazuya berada di dalam kamar mandi, aku berjaga-jaga di luar.

“Ah brengsek! Kamar mandi ini kotor sekali. Ada banyak nyamuk dan ah ... benda-benda berjejal di dalam sini. Tapi ini lebih baik daripada nggak ada.” Kazuya tetap saja bermulut besar dalam kondisi genting seperti ini.

“Eh, ada seseorang menangis?” seru Kazuya dari dalam kamar mandi.

“Apa?”

“Kupikir aku mendengar seseorang menangis di kamar mandi wanita. Apa kau melihat ada seorang gadis menangis di sana?”

Aku juga mulai mendengarnya, suara isakan pelan seorang gadis dari dalam kamar mandi perempuan. Kami berdua terdiam sejenak. Apa ada wanita di dalam kamar mandi itu? Mengapa ia menangis?

“Hei, coba cek keadaannya.” kata Kazuya, masih di dalam biliknya, “Tangisannya bertambah keras.”

Sejujurnya, aku merasa takut. Namun jika seseorang menangis di kamar mandi di tengah antah berantah, bisa saja sesuatu yang buruk terjadi padanya. Aku memberanikan diriku untuk mengetuk pintu kamar mandi perempuan. Aku masih bisa mendengar suara tangisan gadis itu dari balik pintu.

“Maaf, apa anda baik-baik saja?”

Tak ada jawaban. Ia masih saja menangis.

“Apa anda sakit? Maaf menganggu anda, apa saya bisa membantu anda?”

Namun suara tangisannya justru semakin menjadi-jadi dan gadis itu tetap tak menjawab.

Kemudian saat itulah aku mendengar suara mobil di areal parkir di luar mobil.

Aku merasa ketakutan dan segera berlari ke kamar mandi laki-laki dan mengetuk pintu bilik dimana Kazuya berada.

“Cepat keluar!”

“Ada apa?”

“Aku mendengar suara mobil. Itu mungkin mereka! Cepat segeralah keluar!”

“O ... oke!” aku mendengar Kazuya menutup resletingnya dan keluar dari bilik kamar mandi. Aku bisa melihat RV itu melaju mendekat dari pintu kamar mandi yang separuh terbuka. “Oh, ini tidak bagus ....”

“Jika kita berlari keluar, jelas mereka akan melihat kita. Satu-satunya cara adalah bersembunyi di dalam kamar mandi ini!” Aku berhenti memikirkan gadis yang tengah menangis itu dan menahan napas, menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Kumohon, kumohon jangan berhenti di sini! Terus saja! Terus ....

“Hei ... apa mereka melihat kita?” Kazuya berbisik. Harapan kami sirna. Kami mendengar suara moobil diparkir di depan kami. Kami mendengar suara mesin mobil dimatikan, kemudian suara pintu mobil terbuka dan menutup, diikuti suara langkah kaki mendekati kamar mandi.

Aku dan Kazuya memutuskan kembali masuk ke bilik. Di belakang kami ada sebuah jendela dan di luarnya adalah tebing setinggi 5 meter. Selama tak ada yang mengetahui kami besembunyi di sini, kami akan baik-baik saja. Namun jika ada yang memergoki kami, kami akan melompat. Cukup tinggi memang, namun kurasa kami takkan terluka parah jika melompat di ketinggian seperti itu.

“Kumohon jangan masuk ke sini! Pergi saja!” aku terus berdoa.

Gadis itu masih tak berhenti menangis. Apakah keluarga itu juga akan melakukan sesuatu terhadapnya? Aku sangat mengkhawatirkan hal itu.

Seseorang masuk ke dalam kamar mandi laki-laki. Kami hanya bisa mendengar suara langkah kakinya dari balik pintu bilik yang tertutup.

Kemudian terdengar suara kucuran air. Ia tengah buang air kecil.

“Ah, rasanya enak sekali. Haleluya!”

Terdengar kembali suara langkah kaki berderap, aku menduga itu adalah si kembar.

Gadis itu pasti sudah ditemukan, sebab aku mendengar suara si ibu dari dalam kamar mandi perempuan, “Di sini tidak ada tisu toilet!”

Gadis itu masih terisak ketika para laki-laki meninggalkan kamar mandi.

Aneh.

Keluarga itu sama sekali tak bereaksi pada suara tangisan gadis itu. Ketika sang ibu akhirnya pergi, aku mendengar suara mereka ikut menjauh.

Tidak mungkin mereka tak menyadari keberadaan gadis itu. Ia masih menangis di sana!

Kazuya dan aku saling bertatapan. Bingung. Dan kemudian kami mendengar suara sang ayah dari luar.

“Kita harus menunggu dia dulu .... dia akan datang ...” katanya. Namun kami tak bisa menebak siapa atau apa yang tengah ia tunggu.

Si kembar terdengar mengkhawatirkan sesuatu. Sejenak kemudian, terdengar suara tamparan keras diikuti suara tangisan si kembar.

Perjalanan kami telah berubah menjadi mimpi buruk. Kami hanya ingin bersenang-senang. Bagaimana mungkin perjalanan kami menjadi mengerikan seperti ini?

Hingga detik itu, kami masih merasa ketakutan. Namun pada suatu titik, hati kami tiba-tiba dibanjiri dengan kemarahan.

“Kita bisa mengambil RV mereka dan pergi!” Kazuya berbisik, “Kita tinggal memukul orang tua itu dan si kembar itu juga tampaknya tak terlalu sulit untuk diatasi. Jika kita mau melakukannya, kita harus melakukannya sekarang. Si pria tinggi itu tampaknya tak sedang bersama mereka.”

Namun aku tak begitu yakin dengan rencana Kazuya. Walaupun ide itu terdengar bagus, namun aku pikir lebih aman bersembunyi di sini jikalau mereka benar-benar tak menyadari kehadiran kami. Biarkan saja mereka pergi dan mencari kita di tempat lain.

Belum lagi, gadis itu masih ada di dalam kamar mandi. Begitu keluarga aneh itu pergi, aku ingin mengecek keadaannya, apakah ia baik-baik saja atau tidak. Aku mengatakan hal ini pada Kazuya dan ia dengan enggan menyetujui rencanaku.

“Oh, dia sudah datang!” aku mendengar seruan sang ibu. Nampaknya orang yang selama ini dinanti keluarga itu akhirnya tiba. Aku mendengar suara percakapan kecil namun tak bisa mengira-ngira apa yang sedang mereka bicarakan. Langkah kaki kembali terdengar menuju ke kamar mandi.

Mickey Mouse’s March. Siulan itu. Tentu saja, jelas sekali orang itu yang mereka tuggu. Pria tinggi besar itu sambil bersiul gembira menggunakan urinal. Suara tangisan gadis itu menjadi semakin keras. Mengapa? Mengapa keluarga itu tidak memperhatikan keberadaan gadis itu?

Akhirnya suara ratapan itu berakhir dengan jeritan ketika akhirnya tak terdengar lagi.

Apa mereka melakukan sesuatu terhadapnya? Apa mereka menemukannya? Namun bagaimana? Pria besar itu ada di dalam kamar mandi pria. Aku dan Kazuya juga tak mendengar seseorang memasuki kamar mandi wanita.

Suara siulan dan langkah kaki pria itu terdengar semakin menjauh ketika ia meninggalkan kamar mandi. Aku mulai khawatir jika ia pergi ke sebelah dan menarik gadis itu kelar, sehingga aku menengok keluar melalui jendela untuk melihat apa yang terjadi. Aku melihat pria tinggi itu masih menggunakan topi koboinya dan bersiul.

“NAH, DISANA KAU RUPANYA!!!!”

Pria tinggi itu berseru dan aku segera menarik kepalaku masuk kembali. Apa dia melihatku? Kazuya masih memegang batang kayu yang ia temukan di hutan pagi ini (yang selalu ia bawa serta sejak itu), bersiap-siap untuk memukulkannya.

“Ya benar! Ya benar!” suara sang ibu terdengar gembira.

“Itu benar-benar dosa yang sangat berat!” seru sang ayah diikuti suara tawa si kembar.

“Apa kau mendengar mereka menangis?” sang pria bertubuh tinggi bertanya. Ia terdengar sangat puas dan bangga dengan dirinya sendiri.

“Yap! Yap!” jawab si ibu.

“Menangis seperti bayi. Itu adalah penebusan. Haleluya!” kata sang ayah kembali, lagi2 diikuti tawa si kembar.

Aku sama sekali tak mengerti apa yang mereka bicarakan, namun sepertinya mereka tak sedang membicarakanku dan Kazuya. Akhirnya terdengar suara mesin mobil menyala dan mereka tampaknya meninggalkan lapangan parkir.

Hari sudah pagi dan cahaya matahari bersinar sangat terang. Tak ada yang perlu kami takutkan. Mereka sudah pergi, benar-benar pergi. Aku sudah memastikannya. Kini giliranku untuk memeriksa keadaan gadis itu.

Namun ketika aku masuk, semua pintu bilik kamar mandi dalam keadaan terbuka dan tak ada siapapun di sana.

Apa-apaan ini?

Kazuya masuk dan menepuk bahuku, “Hei, apakah kau tidak menyadari sesuatu yang aneh?” bisiknya, “Kupikir sejak awal memang tak ada siapapun di sini.”

Apakah itu semua hanya halusinasi? Namun bagaimana mungkin kami berdua sama-sama bisa mendengarnya bila itu semua hanya imajinasi?

Jalan yang berada di depan lapangan parkir tersebut pada akhirnya akan membawa kami ke jalan yang lebih besar, bahkan sebuah kota. Namun kami tahu jika kami menyusuri jalan ini, besar kemungkinannya kami akan bertemu kembali dengan mereka. Kami akhirnya memutuskan untuk memotong jalan melalui hutan. Kami bisa melihat kota dengan jelas dari tempat dimana kami berdiri, kelihatannya tidak begitu jauh. Selain itu matahari bersinar sangat terang jadi kami sama sekali tidak takut akan tersasar lagi.

Kami berdua hanya membisu ketika menyusuri hutan. Dua jam kemudian, kami menemukan sebuah jalan raya yang besar, sepertinya itu jalan antarpropinsi. Kami tak membawa baju ganti ataupun barang lain. Kepada siapa kami meminta bantuan? Entah mengapa, pemilik toko kelontong yang kemarin menawarkan bantuannya adalah satu2nya yang terlintas di benak kami.

Kami menanti di jalan tersebut dan akhirnya kami mendapatkan tumpangan dari sebuah truk. Sopir truk itu agak kaget dan curiga melihat tubuh kami begitu kotor dan kami muncul begitu saja dari tengah hutan. Namun setelah kami menjelaskan apa yang telah terjadi, ia dengan cepat membiarkan kami menumpang.

Tentu saja kami tak mengatakan yang sesungguhnya (bahwa kami dikejar oleh keluarga yang kemungkinan kanibal), namun hanya menjelaskan bahwa kami berkemah di gunung dan tersesat ketika sedang hiking. Kami meminta untuk diturunkan di sebuah toko kelontong dimana kami berada tadi malam. Sopir truk itu tak hanya mengatakan ia tahu dimana toko itu, namun ia juga sering berbelanja di sana juga.

Setelah sejam, kami akhirnya tiba di toko yang dimaksud. Pemilik toko tahu kami pergi bersama keluarga dengan RV itu, jadi kami menceritakan kepadanya semua yang kami alami. Namun di tengah cerita, ia mulai melihat kami dengan tajam, seolah ia tak mempercayai tiap kata yang keluar dari mulut kami.

“Apa? Kalian masuk ke dalam RV? Tidak, itu tak mungkin! Kemarin malam, kalian berdua keluar dari toko ini dan mulai berjalan di sepanjang jalan besar. Aku mencoba menghentikan kalian bahkan sempat mengikuti kalian beberapa saat, namun kalian sama sekali tak mengindahkan panggilanku. Aku pikir mungkin kalian merasa tak enak dengan tawaranku untuk mengantar kalian, namun aku justru merasa lebih buruk ketika melihat kalian pergi begitu saja seperti tadi malam. Sebenarnya apa yang terjadi dengan kalian?”

BERSAMBUNG...

Hitch-Hike Part 2

Mobil RV itu membuka dan seorang pria, kelihatan seperti berumur 60-an, beranjak keluar dan berjalan memasuki toko kelontong. Ia mengenakan topi dengan tepi lebar seperti topi koboi. Benar2 kelihatan aneh dan eksentrik.

Pada waktu itu, aku berada di dalam toko. Aku tak bisa berhenti memandangi pria berpenampilan aneh itu. Ia mengambil sebuah keranjang belanjaan dan mulai memasukkan perban dalam jumlah banyak dan perlengkapan medis lainnya. Ia juga membeli sebotol soda 1,5 L.

Ketika ia hendak membayar di kasir, mata kami bertemu. Ia akhirnya sadar bahwa semenjak tadi aku terus memperhatikannya. Akupun segera mengalihkan pandangan, berpura-pura membaca majalah yang dipajang di dekatku. Aku mulai merasa tak nyaman, namun aku terus mencoba sebaik mungkin untuk tidak mempedulikannya.

Akhirnya, pria aneh itu meninggalkan toko. Saatnya aku dan Kazuya berganti giliran. Namun saat aku berjalan keluar, aku memperhatikan Kazuya dan pria itu bercakap-cakap.

“Hei! Dia akan mengantar kita!” serunya.

Sial! Kesan pertamaku terhadap pria itu amatlah buruk, namun apa boleh buat. Kami tak punya pilihan lain. Mungkin saja dia hanyalah pria tua yang normal dan sebenarnya baik, aku mencoba menenangkan diriku.

Aku berjalan sambil menggumam kesal, namun aku sudah terlalu lelah untuk berdebat dengan Kazuya.

“Tenang!” Kazuya menepuk bahuku. “Ia adalah tipe orang yang suka aktivitas di alam bebas. Makanya ia mengenakan topi itu.”

Setelah aku masuk ke dalam RV itu, barulah aku memaki dalam hati, “Sial! Ini aneh! Benar-benar aneh!”.

Aku tak tahu mengapa, namun orang ini benar2 aneh! Dan aku tak mau satu mobil dengan mereka!

Aku tak bisa mengungkapkan dengan kata-kata, namun aku hanya merasa semua ini sangatlah ganjil. Mungkin itulah yang disebut dengan insting. Kau tak bisa menjelaskannya, kau hanya tahu.

Di dalam van ini ada satu keluarga. Seharusnya aku sudah menduga bahwa tak mungkin seseorang mengendarai mobil sebesar ini sendirian. Dan keluarga ini, sama seperti ayahnya, juga terlihat aneh.

Sang ayah yang merangkap sopir, berumur sekitar 60-an. Aku sudah menyinggungnya tadi.

Sang ibu, duduk di sampingnya, berumur lebih tua, mungkin 70-an.

Anak kembar mereka, mungkin berumur 40-an.

Ketika seseorang berada dalam situasi yang tak ia inginkan, mungkin indranya akan bereaksi lebih cepat.

Itulah yang aku rasakan. Orang biasa mungkin tak menyadarinya, namun aku memperhatikan, semua jenis baju dan aksesori yang mereka kenakan sama. Baju, celana, sepatu, bahkan gaya rambut mereka. Mereka semua juga duduk dengan postur tubuh yang sama, bahkan dengan ekspresi wajah yang sama.

Kazuya juga speechless, sama seperti aku. Pokoknya kalian takkan mengerti betapa anehnya situasi ini kecuali kalian mengalaminya sendiri.

“Silakan masuk, kita akan segera berangkat.” kata sang ayah. Kami melakukan apa yang ia katakan karena menyadari kami sudah telanjur terjun dalam situasi ini.

Pertama kami mengucapkan “Halo” dan menceritakan sedikit tentang diri kami.

Karena sang ibu duduk menghadap ke depan, aku tak menyadarinya saat pertama kali masuk. Namun ia berdandan dengan sangat aneh. Wajahnya tertutup bedak putih yang amat tebal. Untuk menambah aneh situasi tersebut, ia mengatakan bahwa namanya adalah Saint Josefine.

Dan nama ayahnya adalah Saint George.

Nama kedua anak mereka lebih ganjil lagi. Mereka adalah Red dan Blue. Salah satu dari mereka memiliki wajah kemerah-merahan; ia adalah Red. Sedangkan yang satunya memiliki tanda lahir berwarna biru di pipinya; ia adalah Blue.

Apakah normal memberi nama anak kalian seperti itu?

Kami mencoba mengabaikan perilaku aneh keluarga ini dan mencoba mencari tempat dimana mereka bisa menurunkan kami sesegera mungkin.

Mereka gila. Mereka pasti gila.

Situasi menjadi cukup canggung bagi kami. Mereka kadangkala menanyakan sesuatu dan kami menjawabnya seperlunya. Si anak kembar tak mengucapkan sepatah katapun. Mereka meneguk air soda dari botol kola dengan gerak tubuh yang sama, berirama. Mereka bahkan bersendawa secara bersamaan. Hal ini membuat bulu kudukku berdiri. Aku sudah tak tahan lagi! Aku harus keluar dari sini!

Tanpa aku duga, lima belas menit semenjak kami masuk, Kazuya berbicara dengan sopan, “Terima kasih atas tumpangannya, namun anda bisa menurunkan kami di sini.”

Namun sang ayah tak mengizinkan kami turun. Sang ibu mulai berteriak, “Jangan sekarang! Beruang akan memakan kalian!”

Namun kami terus bersikeras untuk diturunkan saja.

“Paling tidak ikutlah makan malam dengan kami.” kata sang ayah. Ia tampaknya tak memiliki keinginan untuk melepaskan kami.

Kemudian si kembar mengeluarkan kembang gula dari kantung mereka bersama-sama dan mulai menjilatinya, dengan gerakan lidah yang sama persis satu sama lain.

Ini sudah cukup!

“Kita benar-benar dalam masalah besar!” bisik Kazuya. Aku mengangguk pelan. Sang ayah dan ibu terus-menerus melancarkan pertanyaan kepada kami begitu cepat, sehingga kami kewalahan untuk menjawabnya.

“APA KALIAN MENDENGARKU?” ia berteriak sekali ketika kami tak bisa menjawab pertanyaannya. Si kembar terkikik. Aku dan Kazuya bertukar pandangan. Kami sama-sama ketakutan.

Mobil RV itu keluar dari jalur jalan raya dan masuk ke sebuah jalan pedesaan yang berbatu-batu.

“Maafkan kami,” ucap Kazuya kembali sambiil mencondongkan tubuhnya ke arah sang pengemudi, “Namun kami benar-benar harus turun di sini. Terima kasih.”

“Namun kami akan menyiapkan makan malam.” jawab sang ayah. Ia mengatakan bahwa istrinya akan membuat masakan yang sangat lezat dan kami harus mencobanya.

Kami terdiam kembali. Jika kami memiliki kesempatan, kami akan lari. Tentu saja sangat berbahaya untuk melompat dari atas RV yang tengah berjalan, maka kami akan menunggu hingga mobil ini berhenti.

Setelah berkendara di jalan jelek itu selama 30 menit, akhirnya kami tiba di sebuah tanah lapang di dekat sungai kecil.

“Nah, kita sudah tiba!” seru sang ayah dengan nada gembira.

“Horeee horeee ...” terdengar suara kekanak-kanakan dari balik pintu (aku berasumsi itu adalah toilet) di bagian belakang mobil.

Ya Tuhan, masih ada satu lagi? Jantungku serasa mau copot.

“Mamoru juga sudah lapar, kan?” kata sang ibu. Mamoru? Hanya satu anggota keluarga ini yang memiliki nama yang normal. Dari suaranya, ia pasti masih kecil.

Si kembar, yang sejak tadi tak mengeluarkan sepatah katapun, mulai menangis dengan bersamaan, “Jangaaaaaan .... kalian tak bisa membiarkan Mamoru keluar!”

“Iya, itu benar. Karena Mamoru lemah.” kata sang ibu.

“Ahahaha!” sang ayah tiba-tiba tertawa terbahak-bahak.

“Sial, mereka semua gila! GILA!” Kazuya berbisik di telingaku.

Kamipun keluar dan mendapati seorang pria telah membuat api unggun di tepi sungai. Oh tidak, masih ada satu orang, seperti ini belum cukup buruk saja. Aku mulai merasa sangat putus asa.

Orang terakhir itu tampak sangat tinggi, ia pasti memiliki tinggi badan sekitar 2 meter! Ia memakai topi dan baju yang sama seperti yang dikenakan sang ayah. Topinya agak tertarik ke bawah sehingga kami tak bisa melihat wajahnya.

Melalui cahaya api unggun, aku bisa melihat sebuah palang merah tercoreng di depan RV yang tadi kami tumpangi. Ada sesuatu yang benar-benar menakutkan dengan semua situasi ini.

Orang bertubuh tinggi itu mulai memotong sesuatu menggunakan pisau besar sambil menyiulkan “Mickey Mouse’s March”*. Melihat rambut yang begitu lebat di sesuatu yang ia potong itu, aku berasumsi itu adalah kaki seekor binatang yang besar. Kemungkinan babi liar atau bahkan seekor anjing. Aku tak tahu apa itu, namun yang jelas aku tak mau memakannya. Semula kami berencana kabur secepat mungkin begitu kaki kami menginjak tanah, namun melihat pria dengan pisau besar itu, nyaliku menjadi ciut.

“Nah, ayo silakan duduk!” perintah sang ayah. Sang pria tinggi kemudian duduk dan mulai memasukkan bumbu2 ke dalam sebuah kuali besar berisi air mendidih.

“Ehm ... aku perlu buang air kecil sebentar.” kata Kazuya.

“Tentu saja, ide yang bagus Kazuya!” aku bersorak dalam hati. Aku akan segera mengikutinya memasuki hutan.

“Jangan lama-lama!” teriak sang ibu dari belakang kami. Tepat begitu kami berbalik hendak memasuki hutan, aku sempat menoleh ke arah RV itu dan melihat sebuah dahi muncul tiba-tiba di kaca jendela. Posisi mata anak itu jauh lebih rendah daripada orang normal dan ia mulai memukuli kaca jendela.

BANG! BANG!

Ia lalu menekankan wajah dan tangannya ke kaca dan berteriak, “MAAAAAAAAA!”

Aku sudah tak bisa lagi menanggungnya! Kami segera berlari tunggang langgang masuk ke dalam hutan secepat kami bisa.

Di belakang kami, aku mendengar sang ayah dan ibu meneriakkan sesuatu, namun aku dan Kazuya tak punya waktu dan tenaga untuk memperhatikan apa yang mereka teriakkan.

“Sial! Sial! Sial!” Kazuya memaki sepanjang perjalanan, setiap kami melewati pohon demi pohon. Kami berdua jatuh terjerembap ke tanah tak terhitung banyaknya, namun kami kembali bangkit dan berlari secepat mungkin.

Aku memegang sebuah senter kecil di salah satu tanganku ketika kami berlari menuruni gunung, mencoba setengah mati untuk menemukan jalan besar dimana kami bisa meminta bantuan.

Pikiranku mulai mempermainkanku. Kukira tadi aku melihat cahaya dari kejauhan, mungkin sebuah rumah atau lebih baik lagi, sebuah desa. Namun setelah lari berjam-jam ke arah cahaya itu, kami tidak lagi melihatnya. Kami benar-benar tersesat.

Kami berdua sangat lelah dan kaki kami mulai kesakitan. Kami akhirnya ambruk terkulai ke tanah.

“Apa kau pikir keluarga Manson** tadi mengejar kita?”

“Mereka tidak akan memakan kita!” aku mencoba menenangkan kami berdua. “Mereka takkan mengejar kita. Ini bukan film slasher. Mereka hanya keluarga yang aneh, bukan?”

“Bagaimana dengan barang-barang kita? Kita meninggalkan tas kita di RV itu.”

“Well, aku membawa dompet dan handphone bersamaku. Kurasa yang hilang hanya baju-bajuku saja.”

“Aku benar-benar mengacaukannya ya?” Kazuya terengah-engah.

Aku tertawa, “Haha. Ini bukan salahmu.”

Aku pikir kelelahan kami sudah tak lagi secara fisik, namun juga mental kami. Keanehan yang menimpa kami benar2 menguras seluruh energi kami dan begitu kami lolos, kami mulai menyadari bahwa apa yang kami alami sebenarnya sangatlah lucu. Setelah kami puas menertawakan nasib kami, kegelapan pekat dan aroma hutan membuat kami kembali tersadar.

Realitanya, kami tersesat.

Kami memang berhasil kabur dari keluarga aneh itu, namun kami menghadapi masalah baru. Kami berada terlalu jauh ke dalam hutan dan kehilangan arah.

“Bukankah lebih baik jika kita menunggu di sini hingga pagi? Aku tak mau membenarkan perkataan si mama Manson tadi, tapi jika memang ada beruang di sekitar sini ...” aku ingin secepatnya keluar dari sini, namun menjelajahi hutan di tengah kegelapan total seperti ini sama saja bunuh diri. Kami memutuskan untuk duduk bercakap-cakap hingga kami berdua tertidur.

Aku terbangun tiba-tiba dan secara refleks memeriksa handphone-ku.

Sudah jam 5 pagi dan fajar mulai menyingsing. Aku melihat ke sekelilingku dan menyadari sesuatu yang sangat menakutkan.

Kazuya tak ada di manapun juga.

Ia menghilang.

BERSAMBUNG...

Hitch-Hike Part 1

Hitch-hike adalah sebuah cerita yang kuadaptasi dari blog okaruto. Cerita seram ini mengisahkan sang narator yang berpergian dengan sahabatnya menggunakan metode hitch-hike, yakni menumpang pada setiap mobil yang mereka temui. Namun suatu malam, mereka menumpang sebuah mobil yang salah, membuat mereka mengalami berbagai peristiwa menakutkan dan tak bisa dijelaskan dengan akal sehat. Bagian endingnya, seperti biasa, telah aku ubah sehingga agak berbeda dengan yang ada di versi aslinya. Hanya ada 4 part dalam kisah ini. No curse or bad dream in this series what so ever. Selamat menikmati.

Kisah ini terjadi sekitar 7 tahun yang lalu. Aku baru saja diwisuda dan belum memiliki pekerjaan tetap. Kurasa aku tipe orang yang tidak begitu peduli dengan “tekanan” harus bekerja lah, harus menikah lah, jadi aku merasa santai dengan kondisiku saat itu.

“Pekerjaan yang lebih bagus nantinya akan muncul kok.” kataku pada diriku sendiri saat sedang bekerja paruh waktu, pekerjaan yang sudah kujalani sejak aku masih kuliah.

Peristiwa itu terjadi pada musim panas. Aku sedang berbincang dengan sahabatku, Kazuya (bukan nama aslinya) ketika entah mengapa topik “hitch-hiking” mengelilingi Jepang tiba-tiba muncul. Kau tahu, seperti backpacker, hanya kau melakukan perjalanan dengan menumpang mobil orang lain yang kebetulan lewat. Aku yang masih sangat muda saat itu langsung terobsesi dengan ide tersebut.

Sebelum aku melanjutkannya lebih jauh, aku akan memperkenalkan siapa Kazuya. Kami kebetulan kuliah di universitas yang sama dan kami pertama berjumpa pada semester awal kuliah kami. Ia adalah seorang playboy sejati, tipe orang yang suka main-main dan jarang berpikir dengan serius. Walaupun hobinya berganti-ganti pacar, namun tetap saja ia mudah bergaul dan memiliki banyak teman. Aku adalah salah satu yang paling dekat dengannya. Kepribadiannya yang ekstrovert sungguh kontras dengan kepribadianku yang introvert dan apatis.

Kami akhirnya sepakat melakukan hitch-hiking bersama. Sebenarnya tak ada rencana matang yang kami persiapkan. Kami hanya menumpang dan menumpang tanpa rute yang jelas. Pertama, kami akan terbang menuju Hokkaido dan kemudian kembali ke tempat asal kami di Kyushu dengan hitch-hiking.

“Yeah! Jangan panggil aku Kazuya jika aku tak bisa menggaet perempuan dari tiap kota yang kita lewati!” kata Kazuya seolah-olah hanya dia di dunia ini yang bisa melakukannya. Walaupun, secara menyedihkan, sebenarnya aku mengharapkan hal yang sama.

Kazuya memiliki rambut panjang yang ia ikat ke belakang, membuatnya tampak seperti bartender “bad ass” sejati (dia memang bekerja di sebuah diskotik btw). Dan kebetulan juga aku juga berhasil menggaet beberapa kenalan wanita saat sedang nongkrong bersamanya.

Aku akhirnya mengundurkan diri dari pekerjaan sampinganku dan Kazuya mengajukan cuti selama beberapa pekan. Kami membeli tiket ke Hokkaido dan mengisi tas backpacker oversized kami dengan barang2 yang kira2 kami butuhkan. Tiga minggu setelah merencanakan perjalanan ini, kami akhirnya terbang ke Hokkaido.

Ketika kami mendarat di Sapporo, kami makan siang dan berjalan-jalan melihat-lihat kota. Aku tak tahu apakah ini karena perjalanan kami, namun aku merasa sangat lelah sore itu. Akhirnya aku kembali ke HOTEL sementara Kazuya pergi untuk menikmati kehidupan malam di sana.

Kazuya tidak kembali malam itu, namun kami bertemu satu sama lain di lobby HOTEL paginya. Ketika aku melihatnya, ia membuat isyarat OK dengan jari2nya. Aku menduga ia menghabiskan malam dengan seorang gadis yang ia temui.

Hari itu juga, kami memulai hitch-hiking kami. Ini pertama kalinya kami melakukan hal tersebut dan kami berdua sangat excited.

Kami tidak memiliki rencana yang konkrit seperti “harus tiba di sini pada tanggal segini” atau target lainnya. Satu-satunya aturan yang kami miliki adalah “biarlah mereka membawa kita sejauh yang mereka inginkan”.

Namun ternyata hal itu tidaklah mudah. Kami menunggu selama sejam dan tak ada yang berhenti memberikan kami tumpangan.

Tepat ketika kami hampir menyerah, sebuah mobil menepi. Sudah satu setengah jam sejak kami memulainya. Hmmm .... tidak buruk. Namun mobil yang kami tumpangi tidak berniat untuk keluar kota, jadi mereka hanya membawa kami tidak begitu jauh ke arah selatan. Namun perjalanan tetaplah perjalanan, tak peduli berapapun jaraknya. Kami sudah merasa senang sudah bisa memulainya pada hari pertama.

Setelah mobil pertama yang mengangkut kami, kami memperhatikan bahwa seringkali yang berhenti untuk kami adalah sopir truk yang mengadakan perjalanan jarak jauh. Itu hal yang bagus sebab kami bisa melakukan perjalanan jarak jauh. Dan rupanya semua sopir truk itu, tidak seperti yang diduga banyak orang, adalah orang2 yang sangat baik. Naik truk benar2 adalah cara yang sangat efektif untuk melakukan perjalanan.

Pada hari ketiga, kami sudah mulai terbiasa. Ketika seorang pengedara truk menawarkan tumpangan, kami memberikan mereka sebungkus rokok sebagai ucapan terima kasih. Ketika yang mengangkut kami adalah pengendara mobil, kami memberikan mereka permen atau cokelat yang kami beli dari supermarket terdekat.

Sopir2 truk itu selalu senang ketika kami memberikan mereka rokok setiap kali kami menumpang, Kazuya selalu saja suka mengobrol dan dengan cepat menjadi akrab dengan mereka. Ia-lah yang menjaga atmosfer perjalanan selalu menyenangkan. Apalagi jika yang memberi kami tumpangan adalah wanita, maka Kazuya dengan mudah menjadi dekat dengan mereka.

Pada hari keempat, kami mencapai Honshu. Kami benar2 menikmati perjalanan kami sejauh ini. Kami bisa menikmati makanan2 lokal di tiap tempat yang kami kunjungi dan kami berteman dengan beberapa orang sepanjang perjalanan.

Untuk menghemat uang saku, kami berusaha berhenti di pemandian umum setiap hari dan menghabiskan malam di warnet. Bahkan, beberapa kali para pengendara truk menawarkan kami untuk menginap di rumah mereka. Kami benar-benar merasa bersyukur atas semua yang kami alami.

Namun sekitar dua minggu semenjak kami memulai perjalanan ini, ketika kami berada di pedesaan di dekat pegunungan di wiayah Koushin, keberuntungan kami mulai surut.

Siang itu, kami diturunkan di sebuah toko kelontong kecil di pinggir jalan raya yang sepi. Tak ada rumah sama sekali di sana, hanya bangunan kios itu. Dan lebih buruk lagi, tak ada satupun mobil yang berhenti untuk kami. Kami mulai merasa muak untuk menunggu. Dan karena hari yang sangat panas dan matahari bersinar sangat terik, kami mulai kesal.

“Aku tak percaya kita diturunkan di tempat terpencil seperti ini! Bukankah tadi sopir itu mengatakan dimana ia tinggal? Mungkin kita bisa tidur di tempatnya?” saran Kazuya.

Sopir truk itu memang mengatakan ia tinggal sekitar 10 menit perjalanan dengan mobil dari sini. namun kami sama sekali tak memiliki bayangan dimana itu, sehingga informasi itu tak banyak berguna bagi kami.

Kami memutuskan untuk menunggu mobil dengan bergiliran tiap 30 menit. Salah satu dari kami akan menunggu di dalam toko kelontong untuk mendinginkan diri, sementara yang lain akan berusaha mencari tumpangan di luar. Kemudian tiap 30 menit kami akan berganti giliran.

Ketika aku di dalam, sore mulai menjelang. Aku takut hingga malam tiba, saat toko ini tutup, belum ada mobil atau truk yang berhenti untuk kami.

Pemilik toko itu menyemangati kami, “Jangan khawatir Nak. Jika kalian belum mendapat tumpangan juga hingga malam, aku bisa membawa kalian ke kota.”

Aku merasa lebih tenang ketika mendengar perkataan dari orang baik itu. Memang kebaikan seperti itu yang biasa kami dapatkan di pedesaan seperti ini.

Sejam kemudian, kami belum mendapatkan satupun tumpangan. Kurasa memang tak banyak orang yang lewat daerah sini, pikirku. Aku hendak meminta bantuan sang pemilik toko untuk membawa kami bersamanya ketika sebuah mobil RV* memarkirkan diri di depan toko.

Saat itulah mimpi buruk kami dimulai.

BERSAMBUNG...

*Mobil RV: Recreational Vehicle (atau dikenal juga dengan istilah karavan) adalah mobil berukuran besar yang bagian dalamnya ditata menyerupai rumah, dilengkapi sofa, tempat tidur, dapur, dan kamar mandi.

2012+ Part 3 [END]

"Hei! mau apa kau?" kata Ketua Pemilik kapal melihatku bertingkah aneh
Aku tidak memprdulikannya, aku terus mnghampiri lemari itu walaupun badanku trikat
"Fred!!! kemana kau? jaga dia baik-baik, kita tidak akan makan malam enak kalau dia lepas" teriak Ketua itu lagi
dia kembali menyantap cemilannya, bola mata. Bunyi yg dihasilkan sungguh mnyiksa telinga

Seeedikit lagi, aku hampir menyentuhnya, Pisauny ada diujung jariku! aku harus lebih berusaha lagi!!
disaat yg bersamaan Fred mnghampiriku
"Kau sudah tidak tahan ingin dibunuh ya? Hm.... lebih baik eksekusi tangan kiri dulu" katanya

Dia mengambil pisau daging yang besar sementara ketua itu terus memakan bola mata di mangkoknya
"Aku bosan melihat besi tua, aku mau keluar melihat laut sebentar" katanya sambil tetap mengemil.
Jariku menyentuh pisau itu, tiba" Fredy mengayunkan pisaunya ketangan kiriku aku trkejut setengah mati, rupanya mereka benar" akan memakanku!
Aku menggerakkan tanganku dgn refleks dan berhasil ngelak

"Sial!! jangan bergerak bocah!" teriaknya
Tangan kirinya mencengkeram tangan kiriku, dan tangan kanannya diangkatny tinggi" memegang pisau daging, bersiap untuk memotong tangan kiriku.
Posisiku benar-benar 'SKAK-MAT' tubuhku trikat, tangan kiriku dicengkeram dan tangan kananku sudah brhasil menyentuh pisau pocket itu, aku memikirkan apa yang harus kulakukan

Byushhhh......!!!!
Darahku trciprat dimana-mana, rasa sakit yang luar biasa yg belum pernah kualami sebelumnya, rasanya seperti kau kehilangan sesuatu dan digantikan oleh gigitan anjing liar. Perbuatan mereka benar-benar keji!!
Aku berteriak kesakitan dan menangis, dibekas tangan kiriku darah terciprat mengenai wajah Fredy
"Rasakan itu bocah!!! berikutnya tangan kanan"

aku trkejut mndengar perkataannya, nafasku memburu makin tidak teratur. Aku semakin gencar mengambil pisau dibawah lemari itu. Fredy mengangkat pisau dagingnya lagi ke atas sambil trsenyum kearahku,
"Siap mati nak?"

Yup!!!
pisau itu telah berhasil kepegang, dan segera kutikamkan kedada Fredy.
Dia trkejut dan mngira kalau ini tidak akan trjadi. Aku lalu menikamnya lagi berulang" sampai dia merasa kesakitan. Aku segera memotong tali yang mengikat tubuhku, dan kutendang dia
"Aku tidak siap mati dan kaulah yang akan mati" kataku
Aku mengambil pisau daging yang dijatuhkannya dengan tangan kananku
"Inilah pertunjukan utamanya" kataku

Aku mengayunkan pisau itu kedada Fredy, darahnya tiba" mgucur dan membasahi wajahku, aku ayunkan berulang sehingga bagian dadanya hancur dan kucincang-cincang, hanya untuk memastikan dia tidak akan hidup lagi, aku bernafas lega sambil melihat tangan kiriku yang trgeletak dilantai, aku menangis meratapi hidupku

"Wow!! pertunjukan yang bagus sekali!! what a great show!" teriak seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah Ketua Pemilik Kapal
"Aku sudah mengira Fredy tidak akan becus mngurusmu" katanya lagi
"Kau iblis!!"
"Kau tau nak? dimuka bumi ini ada yg disebut 'RANTAI MAKANAN', beberapa makhluk hidup pasti adayg mnjadi raja dan mnguasai rantai makanan trsebut, dan kali ini AKU YANG MENJADI PENGUASA ITU!!
teriaknya
"Benarkah kau bisa? coba saja!" Aku menantangnya

Dia segera berlari menuju meja kerjanya, disana dia mengambil benda aneh, aku trkejut saat menyadari bahwa itu adalah pistol. Dia mngarahkan pistolnya tepat kearahku
"Aku yang akan menang nak"
Dia menembakku. Sayangnya tembakannya meleset, jadi hanya trkena kaki kananku sedikit, Kulit kakiku melepuh trkena timah panas itu, aku segera brlari dgn pincang untung mncari perlindungan
"Terlambat nak! Akulah yang akan mnjadi manusia trakhir dimuka bumi ini"
Dia kmbali menembakku yang brsembunyi dibalik lemari, aku mngambil kembali pisau kecil yang kutemukan dibawah lemari, yang setelah kusadari trnyata miliknya sersan Ronald.

Mataku segera brsinar ketika aku menemukan sebuah trisula trikat disudut ruangan, aku akan mncoba membunuh bajin**n itu dgn benda itu.
Aku berlari kearah sana disertai tembakan bertubi-tubi dari Ketua Kapal.
"Kau mau kemana tikus kecil?" tawanya

Akhirnya aku mncapainya, sial trikat tali. Aku mncoba memotong tali itu dgn pisau kecil yang kudapat, dan berhasil!!!
Aku segera bersembunyi mnyusun strategi.

"Keluar kau nak!! Jadilah pria sejati!" teriaknya
Dia brjalan mngelilingi ruangan mencariku sambil mngarahkan pistolnya dgn waspada,
Aku trsenyum, dia telah masuk jebakanku, kini dia tepat berada didepanku

Aku segera menusuk dia dgn Trisula ditangan kananku dibagian punggungnya, tampak sekali matanya terbelalak berbalik memandangiku. Aku mncabut dan menusukkannya sekali lagi dibagian kepalanya, dan berhasil, kepalanya bocor lalu dia trjatuh.
Dia MATI

Darah dgn cepat mngucur dari kepalanya seperti air mancur.
"Aku haus" kataku
aku meminum darah yang mngucur itu
Eh... trnyata rasany benar-benar enak,
aku lalu mulai mengigit tangannya, aku lapar

yah, bisa dibilang aku akhirny juga mnjadi kanibal, tpi itu untuk bertahan hidup, sepertinya kiamat yang diramalkan Suku Maya bukan krna bencana alam, tetapi krna kanibalisme, dan dan dan akulah yang telah mnjadi manusia trakhir dimuka bumi

-THE END-

2012+ Part 2

Aku segera memakan kentang itu mentah" krna jujur aku jga sudah kelaparan. Aku melahap kentang itu disudut sel kosong

tap tap tap

bunyi langkah kaki mngejutkanku, kentang yang kumakan membuatku trsedak saking terkejutnya aku. Dari cipratan darah dibajunya aku bisa tau kalau itu adalah Sersan Ronald, dia hebat juga bisa mngikuti sampai kesini.

Aku segera masuk kedalam jerami disudut dan brsembunyi, brharap dia tidak akan menemukanku.
"Sial! ******* lari kemana dia. Bisa gawat kalau dia membocorkan hal ini"

Sersan Ronald mncari keseluruh ruangan, tetapi sepertiny keberuntungan masih mnyertaiku. Dia kelelahan mncari di ruangan itu
"Sial! bau ini!! sudahlah aku yakin dia tidak mungkin akan bertahan diruangan ini, apalagi nanti dia pasti akan mati kelaparan"

Sersan Ronald berjalan keluar ruangan, aku bernafas lega, dan segera keluar dari persembunyian.
Sersan Ronald tiba" berbalik, aku trkejut. Aku tidak bisa diam saja menuruti keterkejutanku, aku segera kembali masuk kejerami.
Matanya mencari keseluruh ruangan, mungkin untuk memastikan kalau aku benar" tidak ada diruangan ini

"Akan kutemukan kau bocah tengik, kubunuh kau begitu kutemukan kau"

Aku memastikan dia benar" keluar. Sekali lagi aku brnafas lega
tiba" pandanganku gelap, loh ada yg mematikan lampu?
Kepalaku pusing!! apa ini...!!
aku segera melihat kentang yang kumakan tadi, SIAL!! warnanya hijau, pantas jerapah itu tidak mau memakannya, trnyata ini beracun.
Aku berusaha keluar dari tumpukan jerami mencari pertolongan, tetapi kegelapan berhasil mnutup mataku, pandanganku gelap dan aku tidak sadar apa yg terjadi selanjutnya

Ya... aku pingsan diantara tumpukan jerami, sialny tidak ada yg menyadari kehilangan diriku.

...................................................
Apakah itu cahaya?
Aku berlari menuju cahaya itu, disitu aku melihat kakakku sedang duduk
"Kak, apa itu kau? apa yang sedang kau lakukan?"
Dia tidak menjawab
"Kak, apakah itu benar-benar kau? jawab aku!"
Dia tetap tidak menjawab

Aku menarik tubuhnya "Kak!!"
Jantungku serasa copot, air mataku menetes tanpaku sadar
Kakakku sedang memakan ayah dan ibuku yang telah meninggal, disekitar mulutnya berlumuran darah. Dia menjilat tangannya yang trkena darah dan empedu ibuku.
Dia tiba" menatapku. Pandangan matany lain dari biasanya

"Ben!! aku lapar! berilah aku makan tubuhmu!!"
"Kak!! sadarlah kak apa yang kau lakukan?"

Dia tersenyum, tampak taring kecilnya disudut mulutnya. Dia mulai bangun dari duduknya. Aku mulai berlari
"Ben! jangan lari"

kakakku sendiri tepat berada dibelakangku, mengejarku. Tangan kirinya telah hilang dibatasi oleh bekas giginya sendiri
"DIA MANIAK!!!"

aku terus berlari diruangan putih itu, air mataku terus menetes...
Eh...
AAAAHHHHHHHHHHHHHH

Aku trjatuh kejurang putih
Aku tiba" trbangun

"Loh... dimana aku"
"kenapa jerami disekitarku?"
Trnyata tadi itu hanya mimpi. Aku trsadar trakhir kali aku pingsan krna memakan kentang beracun itu.
Sudah berapa lama aku tertidur? Tenggorokanku serasa trbakar, aku harus mncari minum.
Aku mulai keluar dari tumpukan jerami, tetapi keadaan sepertiny telah berubah.. semua sel kini sudah kosong
"Berapa lama sebenarny aku telah trtidur?"

Aku terus berjalan menyusuri lorong menuju dek utama sambil sembunyi" berharap Sersan Ronald tidak akan menemukanku
Crekkk....
Kakiku mnginjak sesuatu,
eh.. bukannya ini medal yang selalu dipakai oleh Sersan Ronald

"Mana? cepat bawakan kemari!!"
trdengar suara dari ruangan kontrol, aku segera menuju ketempat itu. Aku melewati dek utama.
Astaga!!!
apa-apaan ini?

semuany hilang digantikan dengan cipratan darah dimana"
aku yakin telah trjadi kanibalisme diantara para penumpang
sudahlah, aku tidak peduli, aku harus menemukan sumber suara itu

Langkah lemahku akhirnya membawaku tiba diruangan kontrol. Aku membukan sdikit pintu, brharap bisa mngintip apa yg terjadi diruangan itu
Tampak 2 orang sedang brbicara, 1nya ketua pemilik kapal ini, satunya Nahkoda yang selalu setia menemaninya

"Maaf tuan, cuma segini yang bisa ku bawa hari ini, makanan kita semakin menipis"
"Tidak apa-apa!! cepat bawa kemari

Aku trkejut sedikit dan brsyukur. Untung masih ada orang normal, mungkin aku bisa meminta sedikit makanan kepada mereka, baru saja aku mau memasuki ruangan aku trkejut

"Ini tuan, silahkan"

Pemilik kapal itu kemudian mengambil mangkok yang diberikan Nahkoda itu. Tampak benda aneh dimangkok itu. Ketua itu kemudia mngambil garpu dan menusuk salah satu makanan bulat itu, segera melahapnya

KRITT KRIIT KRIIIT...

suara yang ditimbulkan dari kunyahan Ketua itu sangat menggangguku
"Bola Mata memang enak" dia kembali mengambil satu lagi

Rasa senangku seketika lenyap, muntah mnguasai mulutku.
Aku muntah didepan pintu itu, walapun tidak ada yg kumuntahkan sebenarnya.
Benar!!! tidak ada yg normal dikapal ini

"Hei siapa itu?" teriak Nahkoda itu
Dia menyadari kehadiranku, aku hendak lari, tetapi kakiku terlalu lelah
Dia menangkapku dan membawaku masuk keruangan itu

"Boss!! liat lumayan!! makan enak malam ini!!"
"Wah...!! kerja bagus Fred!! sudah lama aku tidak makan hati manusia!! trakhir kali minggu lalu"

aku sadar kini semua penumpang telah mati, itu artinya kni dikapal ini hanya trsisa kami bertiga

"Kau duduk disini dulu! Aku akan memanaskan air" kata Nahkoda yang bertangan satu itu
Keliatannya tangan satuny telah buntung dimakannya sendiri

Sepertinya keberuntunganku masih ada!
aku melihat pisau kecil dibelakang lemari didekatku
Aku berusaha mengambilnya tetapi tanganku tidak mencapainya...

TO BE CONTINUED
~~~~

2012+ Part 1

tahun 2012....
bisa dibilang tahun keberuntunganku, aku yang terlahir dikeluarga serba biasa bisa selamat ditragedi maut ini. Mungkin cerita ini sudah pernah kau dengar sebelumnya, memang suku Maya sebelumnya sudah meramalkan kalau kiamat akan trjadi di tahun 2012 ini, saat prkiraan ini tepat, seluruh dunia gencar, lalu trdengar kabar bahwa di China sedang dibangun kapal besar, mndengar hal itu aku yg tinggal di China segera pergi ketibet brsama ayah, ibu, dan kakakku.

21-12-2012 kiamat trjadi, kerusuhan besar pecah ditempat pmbuatan kapal ini, kami yg tidak mempunyai tiket brdemo besar"an menuntut pembukaan gerbang kapal, dimana pihak Amerika melarang bagi yg tidak mempunyai tiket. Tetapi sebuah keajaiban akhirnya trjadi, gerbang kapal trbuka utama untuk umum, disana saling desak"an untuk menaiki kapal, sampai akhirnya, ayah dan ibuku trkorban, mereka brdua jatuh kedalam jurang. Lukaku sangat mndalam, tetapi mau bgimana lagi, aku kmudian didesak oleh petugas segera masuk, aku mnangis melihat keluar.

Selanjutnya mungkin kau tau sendiri, ya, 'Happy Ending' seperti di Layar TV anda, kami menuju Tanjung Harapan di Benua Afrika. Itu yang trjadi diakhir cerita

'Happy Ending' ??

benarkah hal itu trjadi, biar kuceritakan cerita yang trjadi setelah adegan di Film itu!!

Semua mngharapkan perjalanan ke Tanjung Harapan lancar, tetapi takdir berkata lain, ditengah prjalanan, bahan bakar kami habis!
Beberapa dari kami mncoba berenang keluar atau bersampan untuk mncari daratan trdekat.
sudah 3 bulan kami mngapung dilautan, disaat itu juga, semakin bnyak yg meninggalkan kapal utama.

Suatu malam aku yg tengah trtidur trbangun oleh guncangan dikapal.
Loh..kakak kemana?
apakah dia ke WC?

aku lantas mncarinya ke WC, tetapi dia tidak ada disana. Trlintas dipikiranku apakah kakakku juga meninggalkan kapal.
Aku khawatir,aku tidak mau kehilangan anggota keluarga lagi, lantas aku mncari keseluruh kapal, walaupun sangat luas.
Kakiku kmudian membawaku keruangan hewan. Disana trcium bau busuk yang menusuk hidung. Aku penasaran dan mncari sumber bau itu. Mataku trbelalak ketika aku mnemukan 2 ekor gajah telah membusuk, keadaanny sangat mngerikan. Disebelah kanannya, trtidur Jerapah yang kurus dan tidak trurus. Disekeliling juga trdapat bnyak sel yang sudah kosong. Tiba" aku trsadar, semua hewan herbivora mati krna kehabisan tumbuhan hijau, bayangkan saja kami sudah mngapung selama 3 bulan!

Tiba" seberkas cahaya mengenai mataku.
"Ah!! sudah pagi rupanya"

Aku yg tidak menemukan kakak kembali kekamar, siapa tau dia sudah kembali. Ditengah perjalanan aku brtemu sersan Ronald, sang ketua keamanan.
"Ingat, jangan brtindak bodoh! semakin bnyak orang yg terjun kelaut, aku tidak tau apa yg ada dipikiran mereka!" katanya padaku
"Baik sersan! tapi kakakku menghilang..."
"Ada yg bilang semalam mereka menemukan kakakmu trjun dari gerbang kanan, kamu yang sabar nak"
"Itu artinya......."

seketika lututku lemas, tak kubayangkan kakakku sendiri meninggalkanku.
Setelah kejadian itu, aku menangis terus, aku tidak makan tidak minum selama 3 hari.
Ditengah malam tiba" aku mndengar suara, seperti langkah kaki yg berat, aku mncari keseluruh kapal, tapi aku menemukan semua sudah trtidur, seperti ada yg aneh. Tiba" aku trsadar, itu bukan dari lantai utama, tetapi dari lantai bawah, aku mncari tangga menuju kebawah.

Sepanjang lorong panjang aku tidak menemukan ada yg brjalan, tetapi bunyi itu tetap menggangguku. Apakah telingaku salah dengar? tntu tidak!! Aku masih sehat!!

Dilorong ke4, aku mndengar suara langkah kaki itu semakin berat, dari ruangan sersan Ronald, apa mungkin semalam ini dia belum tidur?
Aku mncoba membuka pintu sedikit dan mngintip apa yg terjadi..

Mataku sketika terbelalak, rasa muntahku tiba" meledak

itu bukan suara langkah kaki, tetapi suara cincangan yang dilakukan Sersan Ronald. Tampak dengan jelas, mayat anak negro trgeletak diatas meja, dimata bola matany berada dilantai. Sersan Ronald tengah mncincang bagian rusuk dari anak itu, kemudian dia menarik jantung dan hati anak itu. Melihat jantung anak itu yang masih brdetak kecil aku tau kalau anak itu baru saja dibunuh. Aku ingin segera pergi tetapi rasa penasaranku semakin besar. Disamping Sersan Ronald tampak sebuah pot hitam dengan api menyala dibawahnya

"Hmm... makan malam enak! sudah lama aku tidak makan daging seenak ini"

Jantungku serasa mau brhenti mndengar itu, Kanibalisme telah trjadi, lututku serasa mati, aku trjatuh sehingga membuat pintu trbuka. Sersan Ronald trkejut melihatku, dia segera meraih pisau dagingnya. Setelah pintu trbuka lebar, aku bisa melihat bnyak kepala yg trsimpan diruangan itu. Salah satunya kepala kakakku, trnyata mereka semua bukan melarikan diri, tetapi dimakan oleh Sersan Ronald.

Aku segera brlari dari kejaran Sersan Ronald. Dia tepat berada dibelakangku, aku mndorong drum ksong jatuh dan akhirnya aku brhasil kabur. Aku brniat kabur dari kapal dengan terjun kelaut, tetapi aku pikir ulang. Itu tidak mungkin kulakukan. Akhirnya langkah kecilku mmbawaku keruangan hewan, kupikir mungkin aku bisa brsembunyi disini, diantara tumpukan jerami kosong disel kosong itu. Aku masuk keruangan itu dan pergi kesudut sel itu. Aku baru sdar kalau selama ini makanan yg selalu disiapkan oleh Sersan Ronald itu adalah dari hewan" ini.

Astaga apa ini?? aku tiba" menemukan setumpuk kentang disudut ruangan itu. Aku tau kalau Jerapah tidak akan memakan kentang, aku rasa aku bisa tinggal disana untuk sementara waktu..

Bisa kubilang sebenarnya film 2012 itu belum selesai!

~To Be Continued~

Newer Posts Older Posts Home