Saturday, March 19, 2016

The Little Girl Part 5 [END]

Itu adalah bola mata! Bola mata yang kecil nan bundar itu, pastilah milik kucing. “A-apa.. Bola.. mata..” si ayah hanya bisa tertegun. “Hyeahahahahahaa!!” Suara tawa yang mencekam itu, suara itu terdengar familiar.. Ya! Itulah tawa dari si gadis kecil! Si ayah dan si adik kini hanya bisa berdoa dan bersembunyi di dalam lemari. Mereka menangis, menangis, MENANGIS TAK BERDAYA! Ya! Mereka menagis tanpa bisa melakukan apapun! Ini adalah kesempatan yang bagus bagi si gadis kecil yang bangkit dari penderitaannya! Yeah! Perlahan si gadis kecil membuat mereka ketakutan setengah mati! Ya! Dan… (sfx : Bruak!) “Hyaaaaaah!!” mereka berteriak bersamaan, “Ya! Ya!! Teruslah berteriak wahai kutu-kutu kecil!! Tak akan ada yag mempedulikan mu!! TIDAK ADAAAA!!! Ahahahahahaha!!” Tawa lepas dari si gadis yang amat merdu terlontar bebas dari mulut kecil manisnya.

“Ssssh.. Kalian tenang saja, aku akan membantu kalian mengakhiri semua penderitaan ini.. Yeah.. Ikutlah dengan ku.. Tenang saja, tadi aku Cuma berpura-pura senang, ayo kita pergi..” Ucap gadis kecil tenang. Tentu saja dengan mental selemah anak kucing mereka menuruti buaian manis itu. Mereka berhasil ke luar rumah, mereka mengikuti si gadis kecil ke sebuah pondok yang indah. “Terima kasih..” lirih si adik. “Sudahlah, kalian masuk duluan, ada yang harus aku ambil di sana” Ucap Si gadis kecil sambil menunjuk kearah kebun belakang. Saat mereka masuk, mata mereka terbelalak dengan pemandangan yang ada. Ya! Banyak daging manusia dan organ dalamnya bergantungan, dan bergeletak dimana-mana.

(sfx : krieeet…cklek..) “Apa yang-“ belum sempat selesai bicara si ayah di pukul dengan tongkat bisbol dari belakang, si adik yang menyadarinya berteriak histeris, “M-maafkan aku!! Maafkan akuu!! Aku-“ belum selesai ia berkata, kepalanya pun dipukul si Gadis kecil, “Kalian akan ke neraka.. Hehehe..” gumam si Gadis kecil.

”Ukh.. dimana aku..” gumam si ayah, “gyaah.. aku ingat.. ah kepalaku..”,“Hai pak tua, apa kau sudah sadar?”, suara itu, ya.. itu si Gadis kecil. “Ingat apa yang kau lakukan pada ku di hadapan pengikutku?”, Belum sempat si Ayah berkata-kata, si Gadis kecil mulai menyentuh bagian *ehem* si Ayah. “Apa yang..” Gumam si Ayah, “Yah.. Mungkin aku harus memulainya dari sini..” gumam si Gadis kecil, si Gadis kecil mengambil alat kejut listrik yang biasanya ada di rumah sakit, ia menyalakan alat itu dan menempelkannya pada *peep* pria itu.. (sfx : Bzzzzt) “Gyaaaaaaahhh!!! Tidak! Tidak! MAAFKAN AKUUU!!” teriak pria malang itu, “ Kau terlambat ayah ku.. Kau sudah begini takdirnya, jadi nikmatilah” bisik si Gadis kecil di telinga si Ayah. “Hoeeeek..” Ayah memuntahkan isi perutnya, “Hmm, selanjutnya..” gumam si Gadis kecil. “Tolong maafkan aku..” Lirih si Ayah. Si Gadis kecil tak mengacuhkannya, ia mengambil alat penghancur kulit kacang dan berjalan kearah si Ayah. “Selanjutnya.. Pemecah kuku dan jari.. hihihi..”, si Gadis kecil mulai menjepit jari-jari si Ayah satu persatu, terlihat kuku yang pecah, kuku yang di cabut paksa.. “Mana teriakan indah itu, Ayah?” Tanya si Gadis kecil. “A..akh..” lirihnya, “Hehe, aku harus kehilangan satu teriakan indah, ya sudahlah.. Karena ayah tak bisa bernyanyi lagi, maka aku akan mengakhiri penderitaan ayah” Si Gadis kecil mengambil golok besar yang tajam dan mengkilap dari belakang kursi yang mengikat ayahnya. “Daah ayah, sampai jumpa di neraka” (sfx : craaasssh!!) Darah mengalir dari leher si Ayah, keluar dan menyembur seperti air mancur. “oh ya, luka itu” si Gadis kecil mengambil gunting kecil dan menggunting mulut ayah hingga lebar ke arah bawah leher, ia juga memotong bibir ayah nya, potong1potong1 POTONG bibirnya hingga habis tak bersisa!! “Aaah.. sekarang tinggal si adik yang belum ku dengar teriakan indahnya” Si Gadis kecil berjalan kearah si Adik terikat, di kursi, kursi yang berhadapan dengan mayat si Ayah.

Si Gadis kecil mulai menyayat pipi Adiknya yang masih pingsan, dan keluarlah darah segar nan merah segar itu. “Garam.. Garam..” Gumam si Gadis kecil. Si Gadis kecil mengambil garam dan menaburkannya pada pipi si Adik, “Kyaaah!” Si Adikpun mulai tersadar akibat perih yang luar biasa itu. “Hello..” sapa sang Gadis kecil sambil menyeringai. “GYAAAAH!! GYAAH!! LEPASKAAAN!! LEPAAAS!!” Histeris si adik. “Hyeahahaha!! Aku suka teriakanmu!!” Si Gadis Kecil pun mulai menyiksa si Adik dengan berbagai cara, menaburi garam pada lukanya, memberinya kejut listrik, membolongi telapak tangannya, semakin lama, semakin keras teriakannya. Dan penyiksaan terakhir adalah mengulitinya dan membakarnya. Aroma daging gosong kini mulai tercium di dalam pondok itu, “ Yaaah, akhirnya mereka mati..” Gumam si Gadis kecil sambil melihat pondoknya terbakar oleh api yang besar. “Ayo semuanya.. Kita harus mencari pengurusku yang baru” Si Gadis kecil pun pergi bersama pengikutnya , yaitu para tetangga.
________________________________________________________________________

Namaku Milly Anderson, aku biasa di panggil Milly, umurku 12 tahun, aku sangat suka menyakiti orang-orang, karena aku ingin berbagai pengalaman yang baru, aku pun mulai tinggal di panti asuhan. Ah! Ada seorang Pria besar yang dating dan ingin membawaku! Akhirnya aku punya ‘penyalur hobi’ yang baru! Ternyata ia memiliki seorang anak yang bernama Derrie Yackie dia berumur 10 tahun! Aku bisa memanggilnya Adik colonthree emotikon , oh ya! Nama pria itu adalah Turnie Yackie. Aku mendapat perlakuan buruk disini, yaah, persetanlah.. Yang pasti aku akan bersenang-senang dengan mereka nantinya.

--END--

Newer Post Older Post Home

0 komentar:

Post a Comment

Jika ada unek - unek dari dalam hati yang paling dalam,,, Keluarkanlah...
Dan itu akan membuat anda lebih legah