Saturday, March 19, 2016

TERROR S2 Part 7



“ sebuah Jaring yang lebar dan tinggi telah mengepungku di perkampungan mahluk2 ini.” Owhh begitu rupanya, ternyata tempat ini di kurung oleh sekumpulan jaring2 tambang yang cukup besar. Bahkan kapak yang sebegitunya tajam tak mampu merobeknya. Pintar sekali”. Gumamku. Terpaksa aku harus meladeni mereka semua. Jlepp..!!! busur panah tertancap di punggungkku. “aku benci dengan busur panah ini, sakit sekali”. Aku berlari mengelilingi pinggiran jarring itu, berharap sebuah celah dapat mengeluarkanku dari sini. Sebuah busur panah kambali tertancap dikaki ku. Yang menyebabkanku terjatuh dan tertunduk. Mereka semua kini mengepungku dengan menyodorkan ujung tombak yang tajam. Sekarang aku tau siapa orang yang memanahku.
“hallo tikus kecil, selamat datang kembali di singgahsana kami”. Ucap tetua itu. “jadi kau yang berani menembakan busur ini padaku. Hebat juga kau”.ucapku.

“kau terlalu lambat tikus, secepat apa pun kau berlari aku bisa tepat mngenai mu. Jika ku mau aku bisa melubangi kepalamu tikus kecil”.balasnya. “sial… bagaimana bisa kau melakukan itu, apa kau memakai kacamata. Hehe”ucapku lagi. “hanya tikus kecil yang tak berguna sepertimu yang berani merendahkanku. Jangankan kau tikus kecil, angin pun bisa ku panah dengan busurku. Lihatlah…”. Jawabnya. Sebuah busur kembali dia ambil dan memanahnya kearahku. Busur itu dilepaskan tepat di kepalaku, dan seketika busur itu pun menghilang dan lenyap. “itu lah yang ku maksudkan tikus kecil. Cepat bawa dia ke tempat pemujaan. Dan kuliti dia hingga bersih”.ucap tetua itu pada kawannya. “mahluk2 itu benar2 membuatku kesal, aku bersumpah akan menghabisi mereka dan akan ku gantung tetua itu”.gumamku.

“aku di bawa diTempat yang sebelumnya pernah ku tapaki, yeah di atas bukit itu. Tempat dimana kepala manusia2 itu di gantung dan di pajang. Pikirku, apa aku akan berakhir di tempat seperti ini. tentu saja tidak, kepala2 mereka yang akan ku pajang dan di gantung disini. “tunggu sebentar”.tetua itu menghentikan langkahnya. “cepat berlindung, semua naik ke atas pohon”.ucap tetua itu pada mahluk2 itu. Apa yang sebenarnya terjadi?? aku di tarik dan tergelantung dengan kaki ku diatas pohon. Tiba2 Sekawanan anjing hutan datang karena mencium bau darah disini. Sebelumnya aku pernah mematahkan kepala dan menguliti anjing2 itu. Namun kali ini ada hal yang berbeda dengan anjing2 itu. Ukurannya tiga kali lebih besar dari anjing pada umumnya. Anjing2 itu mengeram dan menggonggong dengan meneteskan air liurnya yang menjijikan itu. Sesaat mereka pun pergi dari di tempat ini dengan cepat.

“mahluk2 itu pun turun dan kembali menuju atas bukit. “Kenapa mereka tak mengetahui keberadaan kalian, mahluk2 bodoh”.tanyaku pada tetua itu. “ itu Karena darah kami berbeda dengan darah mu tikus, anjing2 itu tak akan bisa mencim darah kami. Terkecuali mereka kemari karena mencium darah mu”. Jawabnya. “lantas mengapa anjing2 itu tak mengetahui bahwa banyak daging manusia dia atas bukit itu??”tanyaku lagi. “tempat itu telah dilindungi dari kawanan hewan buas, jadi kepala2 itu tetap utuh dan akan membusuk disitu”. Jawabnya. Lagi. “owhh shitt, kepalaku akan jadi salah satu pajangan mereka?? Itu memuakan”.pikirku. “letakan tikus itu dan baringkan pada batu yang besar itu”. Ucap tetua itu. Suara music berdendang dengan pukulan yang membuatku muntah, itu bertanda upacara akan segera di mulai. Sebuah pemukul kayu yang besar dan berat telah di arahkan ke atas kepalaku. “ apa kau ingin berdoa sejenak tikus, agar dosa2mu di ampuni”. Ucap tetua itu..”kau akanmenyesal”. Balasku. “baik lah, Hancurkan kepalanya”. Ucap tetua itu pada mahluk yang memegang pemukul kayu itu.

" To Be Continue "

Newer Post Older Post Home

0 komentar:

Post a Comment

Jika ada unek - unek dari dalam hati yang paling dalam,,, Keluarkanlah...
Dan itu akan membuat anda lebih legah