Saturday, March 19, 2016

TERROR S2 Part 3

"Semua ini terulang kembali. Aku mulai mendengar suara harmonika itu lagi. Aku berfikir bahwa suara yg berasal dari harmonika itu lah yg membuat semua ilusi ini. Aku harus mencari asal suara itu. Gadis ini datang dan mengulang kejadian yg sebelumnya ku alami. Dia menangis dan berhenti di depanku lagi. Hal ini sudah ku ketahui, sebelum ia menyerangku aku sudah menyiapkan pisau di balik punggungku. Benar saja, ia memperlihatkan wajah yg sedarinya pernah ku lihat dan menyerangku. Aku tak dapat di bodohi oleh semua tipuan ini. Kali ini aku mencabik cabik tubuhnya, dan melemparnya. Seketika ia tewas dan boneka bodoh itu berjalan dan masuk dalam mulutnya. Mahluk yg sama juga muncul dan keluar dari tubuhnya. Mahluk itu kembali menelan sisa tubuh gadis kecil itu. Ada hal yg aneh disini, dan mengapa hal ini harus terulang kembali.

"Mahluk itu mendekat dan menatap mataku dengan satu matanya. Sebelum ia menelanku, aku menusukan pisauku pada bola matanya. Kali ini Kaki ku dapat kembali di gerakan, Namun aku menahan untuk membunuh mahluk ini. aku menghindari mahluk itu dan mencari asal bunyi harmonika itu hingga suara itu berhenti di bawah pohon yg cukup besar. Diatas pohon aku melihat seorang bocah laki2 seusiaku duduk dan bersandar di atas dahan pohon. "apa kau sedang mencuri buah bodoh".ucapku. Dia hanya diam dan memainkan harmonikanya kembali. "kau membuatku kesal", aku memanjat dan berayun dengan cepat menghampirinya. "apa kau tuli..!". Sentakku. Ketika ku ingin memukulnya sesuatu merobek wajah dan tubuhnya. "sungguh ku tak mengerti, mahluk ini benar2 menghantuiku. Suara harmonika itu terdengar kembali dari arah pohon sebelahnya. Satu persatu mahluk ini keluar dari tubuh bocah laki2 itu. "halo, kalian mencari ibumu". Ucapku. Empat mahluk itu menatapku dan tersenyum dengan gigi gergajihnya. "aku mulai tak suka dengan keadaan ini". Gumamku.

"aku melompat dan turun dari pohon itu, seketika mereka pun telah mengikuti ku dan melompat dari pohon. Dari jauh aku melihat bocah itu duduk di antara pepohonan. sial.! Disaat seperti ini aku benci jika tak memegang senjata. Satu persatu mereka menyerangku dengan kukunya yg tajam. Aku hanya menghindar dan mencoba untuk menyerang balik, namun mereka lumayan tangguh. Pukulan yg ku lontarkan seolah tak membuat mereka merasa sakit meski mereka berjatuhan di tanah. Aku memainkam pisau ku dan menyerang mereka. Sayatanku mengenai salah satu mahluk itu dan membuatnya tergeletak di tanah. Aku pun mulai memanjat dan perdiri di batang pohon. " apa yg mereka lakukan?? Mahluk2 itu bukannya menyerangku tapi mereka memakan temannya sendiri yg telah mati oleh sayatan pisau ku. Mereka bodoh apa memang benar2 bodoh. Dengan rakus menikmati daging kawannya. Sungguh pemandangan yg menyenangkan. Aku mencari anak di setiap batang pohon, tapi aku tak dapat menemukannya.

"kau mencariku". Tiba2 dia muncul di belakangku. Seketika aku memukulnya, namun pukulanku tak mengenainya. "pintar sekali".ucap. Kemarilah bajingan. Aku mendekat menusukan pisau ku, namun lagi2 dia menghindarinya. "kau sudah bertemu dengan peliharaanku". Ucapnya. "peliharaan...". Gumamku. "apa mereka lebih kotor darimu, atau dirimu yg lebih menjijikan dari mereka". Ucapnya lagi. "ohh, jadi mahluk2 tadi peliharaanmu". Tanyaku. "ya, tapi sekarang jadi peliharaan mu. Dan kau harus merawatnya dengan baik".jawabnya. "kau memelihara mahluk kotor itu, bahkan kau lebih mirip peliharaan ketimbang mereka". Ucapku. "baik lah mereka sudah datang, maaf aku harus pergi". Ucapnya. Dengan cepat dia berlari dalam semak dan menghilang. "jangan lupa memberinya makan, mereka akan bertambah dengan cepat". Ucapnya dari jauh. Apa maksudnya jadi peliharaanku. Ketiga mahluk itu tak membuat aku kerepotan, apa salahnya sedikit bermain main. Mereka seperti binatang yg kelaparan. Suara hembusan nafas itu benar2 seperti haus akan meminum darahku dan memakan dagingku.

"Sinar matahari mulai menyinari pertarungan ini, namun ada yg salah. Tiap kali sinar matahari menyinari mereka, bayangan mereka berubah menjadi hidup dan bertambah banyak. Semakin banyak dan banyak."kali ini aku benar2 benci dengan mahluki ini".gumamku. Mahluk2 itu mengelilingiku dengan membuat lingkaran."aku mulai menghembuskan nafas dan menghabisi mereka, namun mahluk2 itu lebih cepat mebaur dan bertambah banyak.Seluruh kekuatanku,kerahkan untuk menghabisi mereka. Potongan tubuh mereka mulai berjatuhan dan berserakan, sebagian dari mereka memakan potongan tubuh itu dan sebagian lagi menyerangku. Meski begitu mereka terus bertambah banyak. Semua ini tidak adil tiga berbanding satu. Aku membunuh salah satu dari mereka namun mahluk itu muncul bertambah tiga. Mereka merobek tanganku, sungguh memuakan. Aku berlari dengan cepat dan menghindarh mereka.Seperti sekawanan binatang suara langkah kaki mereka terdengar jelas di telingaku.

"TO BE CONTINUE"

Newer Post Older Post Home

0 komentar:

Post a Comment

Jika ada unek - unek dari dalam hati yang paling dalam,,, Keluarkanlah...
Dan itu akan membuat anda lebih legah