Aku tidak hanya melihat belatung, tapi juga
"A, apa,apakah itu tangan?" aku bertanya pada diriku sendiri ketika melihat tangan dari lilin keluar menerobos kulit perutku secara perlahan-lahan hingga tangan itu keluar membuatku merasakan sakit yang luar biasa. Aku tau sekarang kenapa dokter itu kabur, dia juga melihat tangan lilin itu mencoba keluar dari perutku, sekarang tangan itu merayap, merayap ke leherku dan mencekikku. Tangan itu bau amis dan berbelatung. Perutku semakin sakit
"Sam! saudara Sammy! Bangun!"
"APA! APA? Yang terjadi disini," Aku tersentak dari lamunan gilaku, ketika dokter itu berteriak kepadaku. Aku masih merasakan sakit diperutku.
"Saudara Sammy, apakah anda makan sesuatu yang busuk atau semacamnya?" tanya dokter itu.
"Ah, ah, tidak dok, seingat saya tidak ada," aku menjawab pertanyaan dokter itu.
"Perut anda mengalami sakit karna makanan yang anda makan sepertinya bergizi buruk, beracun atau semacamnya, dan sepertinya anda butuh ke psikolog, saya lihat anda melamun tak karuan, ini obatnya," dokter itu menjelaskan dan memberi obat.
"Ah, begitu dok, terima kasih," aku lalu pergi dan berterima kasih dan berjalan ke psikolog terdekat.
Aku masih tak percaya semua hal yang ku alami. Semuanya terasa begitu nyata. Aku terus berjalan dan akhirnya melewati tokoh tua tempat manekin itu ku beli. Toko itu sudah tutup tapi aku masih bisa melihat ke dalam lewat kaca, aku menengok
"hehehe" terdengar suara dari arah dalam, lalu gorden putih yang sedikit menghambat terbuka lebar.
"Baaa!" boneka manekin menengok tepat di depan mataku. Dia melebarkan senyumnya dan tertawa lalu hilang.
Aku hampir pingsan tapi aku mencoba menguatkan diri bahwa itu hanya hayalan. Aku mempercepat langkah menuju psikolog dan akhirnya sampai.
"Permisi, saya Sammy mau periksa kejiwaan, apa ada orang di dalam?" aku mengetuk pintu sambil berbicara.
"Sebentar," suara wanita yang lembut terdengar olehku.
"ngeeek" pintu terbuka dan aku masuk diiringi dokter psikolog yang rumayan cantik.
"Anda ada keluhan apa? Halo, anda ada keluhan apa?"
"Eh, itu dok, saya selalu melamun akhir akhir ini saya merasa dihantui MANEKIN! dirumah saya," kataku sadar dari lamunanku.
"Hmm, begitu mungkin anda harus pindah tempat tinggal dulu, bagaimana kalau anda tinggal di sebelah tempat saya dlu beberapa hari, agar anda bisa mengatakan kemajuan anda pada saya, oh ya nama anda Sammy, saya akan ingat itu," katanya santai.
"Ah, baiklah untuk sementara saya akan menginap di sebelah dok kalau begitu kata anda," jawabku.
Aku akhirnya pindah ke penginapan disebelah tempat praktek psikolog itu dan meninggalkan semua koleksi manekinku.
Hari pertama aku masih dihantui manekin itu, dia datang padaku, membawa bukan pisau tapi cuma tubuhnya yang aneh dengan belatung berjalan perlahan ke arahku dan menendang lalu menusuk mataku, menyiksaku dengan merobek perutku sangat kejam. Aku mencoba mengalahkan mimpi buruk itu dengan menceritakannya pada dokter pada waktu siang... Dia menjawab bahwa mungkin aku harus memakai benda yang membuatku nyaman. Aku kembali ke rumah untuk mengambil sesuatu dan mencium bau itu sudah menghilang tapi aku merasa ada yang tidak beres.
#bersambung
0 komentar:
Post a Comment
Jika ada unek - unek dari dalam hati yang paling dalam,,, Keluarkanlah...
Dan itu akan membuat anda lebih legah