" Ada gunanya juga membawa mayat pria ini. Perjalan yg membuatku lapar, tak ada pilihan lain selain menyantap daging busuk ini. Aku tidak bisa pergi keluar dengan keadaan ku seperti ini di siang hari, aku lebih nyaman bersembunyi dan menikmati daging busuk ini. Dengan rakusnya aku memotong beberapa irisan daging mayat ini, rasanya sungguh luar biasa. Nikmat yg kini aku rasakan. Aku hanya bisa tertawa hingga berlumuran darah di mulut ku...
" ketika malam tiba, aku berjalan menuju di sebuah pelabuhan kapal. Sepi sekali, aku hanya melihat beberapa orang awak kapal mondar mandir membawa barang di pelabuhan. Aku terus berjalan mendekati dermaga, hingga seorang melihat ku dan sontak kaget ketakutan, apalagi dengan mayat yang kubawa hancur terkoyak tanpa tangan dan kaki, seperti di cabik2 dan di makan anjing. "Anda kenapa tuan", ketika ku bertanya, menjatuhkan kapak dan memegang pundaknya. Dengan muka ketakutan dia berlari ke dermaga dan berteriak minta tolong. Beberapa orang berkumpul serta membawa tongkat dan pemukul lainnya. Aku mendekat dengan jalanku yg seperti orang mabuk. Sementara mayat yg ku bawa ku letakan di sebuah kotak. Kapak aku pegang dan kuseret mendekati mereka. Salah satu dari mereka berlari mendekat dan mulai memukul kepala bagian kiri ku, namun pukulan itu tidak membuat ku terjatuh. Darah keluar dari kepala dan hidung ku. Aku mulai tertawa dan terus mendekati para awak itu. Aku berdiri di depan seorang yg memukulku tadi. Dia hanya terdiam dengan wajah ketakutan, aku menunduk dengan senyuman menyeringai. Ku pegang kapak, dan ku tebas kepalanya. Hingga Kepala terjatuh berguling kearah mereka dengan tubuhnya yg masih berdiri. Sementara yg lain mulai menyerang ku dengan pemukulnya. Aku melemparkan kapak dan mengeluarkan pisau. Dengan lincahnya aku menghindar dan membalas dengan sayatan di leher mereka. Dalam beberapa menit, mereka semua sudah menjadi mayat.
"aku mulai naik ke atas perahu, menyeret satu persatu mayat. dan kumasukan dalam sebuah peti. salah seorang bersembunyi di balik kemudi kapal, dia mengintip dan melihat dengan muka pucat ketakutan. Namun sekejap aku menghilang dan membuat orang tua itu bertanya tanya. Sempat dia bernafas lega, sebelum akhirnya aku muncul di belakangnya dan membuat ia terjatuh. Dia menodongkan pistol ke arah wajah ku, " Pergi kau jangan ganggu aku" ucap pria tua itu. " antarkan aku ke pulau Oki syima " dengan nada halus ku bicara dengannya. " Baik ,baik akan aku antarkan. Tapi jangan kau bunuh aku ". Aku hanya mengangguk dengan senyuman gilaku. Perjalan menuju pulau oki syima cukup jauh. Aku terus mengawasi pria tua itu, menatap dengan tatapan sadis. Sesekali dia menutup hidung, karena bau busuk dan amis yg berasal dari tubuhku.
" dalam beberapa jam aku sampai di dermaga pulau oki syima. Aku mulai berjalan menuruni kapal, namun pria tua itu memanggil ku Dan menembakan pistol di tubuhku. Aku terjatuh secara perlahan. Pria tua itu tertawa dengan girangnya, "kau anjing busuk ingin macam2 dengan ku, aku seorang kapten. Aku tak pernah takut dengan bocah seperti mu". Seketika dia terdiam dan kebingungan, sontak kaget ketika melihat tubuhku tidak ada di tempatnya. Dia mulai cemas, menengok kanan kiri. Yg terdengar kini hanya suaraku. " orang tua kau ingin macam2 dengan ku. peluru yg kau tembakan itu, tidak beguna bagi ku ". Pria tua itu berputar putar menengok kesana kemari. Keringat dingin mulai membasahi sekujur wajah dan tubuhnya. " keluar kau bocah busuk, hadapi aku. Kau hanya berani bermain petak umpet" dia menggertak. "Pak tua daging mu sudah alot untuk ku makan, sepertinya malam ini para hiu dan para anjing disini akan berpesta menikmati daging tua mu". Hening seketika, pria tua itu berputar melihat sekeliling. Dan Bleppp...!! Pistol pun terjatuh saat pisau tertancap di matanya. Tak lama kemudian kaki pria itu terpotong ke duanya. Dia meronta, berteriak kesakitan... Sebelum akhirnya aku datang dan menyeret kapak ku. Aku mulai tersenyum dan mengangkat kapak. " have a nice dream pak tua ". Ku belah kepala pria tua itu menjadi dua. Sekejap ia tewas mengenaskan Dan ku cabut pisau yg tertancap di matanya. Ku lemparkan mayatnya ke laut hingga air menjadi merah karena darah.
"aku mulai berjalan kearah semak dan pepohonan yg gelap, anjing2 menggong-gong dengan sahutnya.
" bagi ku, itu adalah ucapan selamat datang di pulau ini, mayat dalam peti itu sudah ku potong beberapa bagian. Dan diantaranya ku masukan dalam karung untuk perjalanan. Dari jauh aku melihat sebuah cahaya terang. Dengan berjalan seperti ini di kegelapan malam. Mungkin orang akan Berpikir aku adalah Zombie. Dan aku pikir mereka salah, aku bahkan lebih kejam dan menyeramkan dari pada zombie.
"Aku melihat seekor anjing berlari masuk ke arah kapal, dan dia keluar kembali dengan dengan membawa sebuah kepala".
"TO BE CONTINUE"...
0 komentar:
Post a Comment
Jika ada unek - unek dari dalam hati yang paling dalam,,, Keluarkanlah...
Dan itu akan membuat anda lebih legah