"sial...!! Aku mengerti kenapa dia bilang aku akan menyesal jika terlalu lama membunuhnya, seseorang telah membunuhnya terlebih dahulu sebelum aku. Tapi apa yg di katakannya tentang tuan amimura, seolah dia ingin memberi tahu hal penting tentang bajingan itu. Tiba2 seorang wanita yg sungguh cantik dari kegelapan. Berpakaian sexy dengan rok dan stoking bodohnya. Pikirku, "apa yg ia lakukan disini?? Apa dia juga anggota tuan amimura". Pikirku. "selamat datang di singgahsana kami yg sederhana ini tuan muda kenji". Sambut nya. "Apa yg terjadi disini, kenapa mereka semua tau namaku. Apa mereka selama ini memata matai ku". Pikirku lagi. Senyum yg menjijikan yg menjijikan itu mulai nampak di wajah wanita ini, sepertinya dia tak merasa takut dengan penampilan dan keganasan membunuhku. Aku mulai berjalan mendekat seperti orang pincang dengan menyeret kapak, "kau ingin tau sesuatu nona" tanyaku.
"pulang lah sebelum kapakku mencium darah dan memotong lehermu. Tapi sayangnya, aku tidak suka jika orang yg sudah bertemu denganku lari dengan ketakutannya". aku mengancamnya. " jangan terburu sayang, kau dan aku belum berkenalan. Ada baiknya jika kita saling mengenal satu sama lain terlebih dahulu". Ucapnya lembut. "kau ingin berkenalan dengan ku, baik lah ucapkan salam pada kapakku". Aku melemparkan kapak ku kearahnya. Namun apa yg kulihat sungguh membuat ku tercengang. Dia menangkap kapak ku, tanpa berkedip. Dia memandangku tanpa menoleh kapak yg ku lemparkan padanya. "kau boleh juga nona, mau kah kau berkencan denganku malam ini.?? Ucapku rendah. "dengan senang hati sayang". Jawabnya manis. Aku mulai berseringai dan menyerangnya. Wanita ini sungguh tak melawan atas seranganku, dia hanya menghindari pukulan yg ku lontarkan.
"dia terlihat seperti wanita biasa pada umumnya, dari segi penampilan dia pun hanya seperti wanita normal. Namun di balik penampilannya itu, wanita ini memiliki aura pembunuh yg sangat kuat. "nama ku Emy, aku suka cara bertarungmu. Tenang lah sebentar sayang, aku tak akan berpaling darimu". Ucapnya. "owhh shitt, dia mempermainkanku. Akan ku beri sebuah kencan yg romantis untuknya". "Rasakan ini keparat". Aku mengayuhkan pisauku . " tapi dimana dia, bagaimana dia bisa"... Menghilang. Dan tiba2 dia memelukku dari belakang. Jari yg penuh dengan kuku itu membuatku merinding. Seketika aku berbalik menusukan pisauku hingga mengenai perutnya. "haha, kau terluka nona". Ucapku berseringai. Namun apa yg terjadi, aku menusukan pisau itu pada dinding.
"aku yakin tadi aku menusuk perutnya, tapi kenapa bisa dia... "kau mabuk sayang, kemarilah aku ada disini". Ucapnya. Seketika dia sudah berada jauh di belakangku. Sebenarnya apa yg ia lakukan, dia hanya menghindari pertarungan. Apa yg sebenarnya ia rencanakan. Apa dia ingin mempermainkan ku". Hei nona, sebenarnya apa maumu?? Apa kau hanya bermain main dengan ku". Tanyaku kesal. "bukankah sudah ku katakan tuan muda, aku hanya ingin mengenal dirimu". Jawabnya. " kau ingin mengenalku lebih dulu, akan ku tunjukan arti perkenalan dengan ku. Aku menyerang dengan ganas dirinya. Tak akan ku biarkan bibir kotormu menghinaku dengan kata" yg tidak berguna itu. Lagi dan lagi, dia hanya menghindar. Kenapa aku tak bisa menyentuhnya.
"kenapa kau diam tuan muda, apa kau mulai jatuh cinta padaku" ucapnya. Aku berseringai dan tersenyum lebar, "aku tak sudi untuk jatuh cinta pada mu nona". Jawabku lembut pula. "apa kau yakin sayang, ayo kemarilah. Kita bersantai dan meminum teh hangat sejenak, aku yakin kau tak akan menolak dari seorang wanita cantik sepertiku bukan" ucapnya lagi. " hehe... Kau bilang kau cantik nona. Apakah kau berkaca pada sebuah dinding? Jika iya, pantas anda di sebut cantik dengan bermodalkan matrial itu". Ucapku kasar. "jangan kau menghina wanita sepertiku tuan muda, atau kau akan menyesali apa yg akan terjadi nanti" wanita itu mengancam. "kau pantas untuk dapat pujian itu nona". Aku menyerang dan memukul wajahnya. wanita itu terjatuh dengan darah yg mengalir di sekujur wajahnya. "apa cuma itu sebatas perkenalanmu bocah bodoh". Ucap wanita itu.
"sentak kaget aku mendengar suara wanita itu. " dia berada di belakangku lagi. Tapi mustahil, lalu apa yg ku pukul tadi". Aku menoleh wanita yg ku pukul tadi, namun dia tak ada di lantai. Baru kusadari tanganku penuh dengan darah, dan jari2ku patah. Aku memukul dinding dengan seluruh kekuatanku. Lantas bagaimana dia mengecoh ku, apa yg kuserang tadi. Aku mulai bertanya-tanya.
"TO BE CONTINUE"....
0 komentar:
Post a Comment
Jika ada unek - unek dari dalam hati yang paling dalam,,, Keluarkanlah...
Dan itu akan membuat anda lebih legah