" Berkali-kali Pukulan palu itu dihempaskan, hingga Tubuh ku tertanam di lantai yg keras ini, Pukulan yg mendarat di wajahku tak akan bisa membuatku mati begitu saja. Jika manusia ini kebal juga terhadap senjata, maka aku harus menggunakan otak ku untuk mencari titik kelemahannya. Dia mulai melepaskan ku, dia fikir aku sudah tewas oleh pukulannya, heh... Bodoh..!! Aku perlahan bangkit dan berdiri. Darah mulai mengalir di seluruh wajah ku. "Persetan dengan mu, kau sudah membuat ku kesal" ucapku. Secepat yg ku bisa memukul wajahnya, namun sayang lagi2 aku terpental terkena pukulan palu itu. Aku mengambil pisau yg tergeletak di lantai, dia mulai menatap ku dengan tatapan dingin itu. Aku mulai tersenyum dan berseringai. "jadi begitu ya", aku mengambil sebuah rantai yg lumayan besar terpajang di dinding. " Apa kau suka ini tuan ". Aku melemparkan tali rantai itu ke arah wajahnya, dia mengelak dan segera ku berlari melompat menusukan pisau itu di matanya. "SLEPPPHH", haha. ku lepaskan bola mata itu dari kelopaknnya. Dia mulai kesakitan dan kehilangan keseimbangan. Rantai yg sedarinya ku lempar, itu hanya untuk umpan saja. Dengan cepat Ku ikat rantai tadi di kakinya. "awas pohon tumbang tuan" ucapku dengan gila. Seketika ku tarik rantai yg tadi kuikatkan, dia mulai terjatuh dan tak bisa berdiri lagi. Aku melompat kearah tubuh nya dan mengambil kapak yg msh tertancap di lehernya. "Kau ingin memukul ku tuan", aku segera memotong ke dua pergelangan tangannya. Dan sekarang dia tidak akan bisa lagi memegang palu itu. Aku menatap dengan tatapan gilaku dan senyum bodohku. Kini Wajah yg dingin sekarang menjadi pucat berkeringat. " kau puas bersenang-senang denganku, sekarang giliranku yg bersenang-senang". Aku mengambil palu besi yg besar itu, ku seret dan berjalan ke arah raksasa itu dengan santai. Orang itu mencoba bangkit, namun sulit dengan tubuh besar tanpa ke dua tangannya. " mau kemana tuan, kau ingin ke toilet. Apa kau mau ganti popok". Kupukulkan palu yg berat itu ke wajahnya berkali-kali, hingga wajahnya tertanam di lantai dan hancur.
"Dengan semua yg kulakukan, belum cukup untuk membunuh pria besar ini. "kapak ku yg setia". Aku menjilat ujung kapak ku, dan ku pukulkan ke arah jantungnya. Tiga kali pukulan cukup untuk membuat darahnya mengalir. "Jantung yg besar" ucapku. Ku tarik jantung itu dari dalam tubuhnya. Dan kali ini dia mati.
"kau luar biasa bocah", seseorang sedang mengawasi ku. Tp dimana dia?? Setelah ku telusuri, aku melihat sebuah speaker dan kamera pengintai di setiap sudut ruangan. Sial...!! Mereka rupanya mengintaiku melalui kamera itu. Aku mulai tertunduk dan berseringai. Aku menunjuk salah satu kamera itu, dan jantung yg sedari tadi ku pegang ku jatuh kan kelantai. AKu memegang erat kapak ku dan ku lemparkan ke salah satu kamera yg mengintai itu... Dan Kamera itu hancur seketika. " kalian semua seperti tikus yg hanya bisa bersembunyi di lubang. kemarilah, hadapi aku" ucapku dengan nada menghina.
" Tak lama kemudian, Pintu ruangan di depan ku kini terbuka. Dan seseorang berdiri dan bersandar di samping pintu itu. Di susul dengan pintu yg terbuka di belakang ku, dan melakukan hal sama dengan yg pertama. Sepertinya aku mulai bosan dengan permainan ini, aku ingin segera memenggal kepala bajingan itu, tuan AMIMURA. Mereka mulai berjalan ke arahku. Aku pun mulai mengambil pisau yg tergeletak di lantai.
" kau tidak perlu menggunakannya bocah ". Salah satu dari mereka dengan cepat memegang tanganku dan melemparkan ku hingga terpental jauh. Aku melihat mereka berdua berdiri di samping ku yg kini tergeletak di lantai. Baru ku sadari mereka berdua itu seorang yg kembar, sangat menarik.
Salah satu dari mereka mengeluarkan tongkat besi yg tajam dan mengarahkannya ke bola mata ku... Mereka menatapku dengan tatapan dinginnya.
"Apa yg akan mereka lakukan, mungkinkah menusuk mataku" pikirku. Aku mulai memasang wajah bodoh dengan seringai dan mata yg melotot.
" ayo kita mulai, Ucapku".
"TO BE CONTINUE"....
0 komentar:
Post a Comment
Jika ada unek - unek dari dalam hati yang paling dalam,,, Keluarkanlah...
Dan itu akan membuat anda lebih legah