"Aku merasa ada yg aneh dengan kastil ini. Sekilas dari luar kastil ini tak begitu luas. Namun aku salah menduga, dalam sebuah kastil terdapat hutan yg yg cukup luas pula. Apakah ini ilusi atau memang adanya. Lalu dimana tuan amimura bersembunyi?? Sungguh licik mereka. Hutan yg aneh, aku mempunyai firasat buruk akan hal ini. Perlahan aku berjalan menyusuri hutan ini, hanya suara angin berhembus yg terdengar dari dalam hutan. Sebuah alunan musik terdengar di telingaku, merdu sekali. Namun siapa orang yg berada di tempat seperti ini?? Pikirku, tiada lain yakni anggota tuan amimura. Rupanya orang ini memilik selera bermusik yg tinggi. Sesuatu mulai bergerak, aku merasakan sesuatu sedang mendekat kearah belakang, samping dan depan. Mereka mengepung ku, jarak mereka semakin dekat dan terus mendekat. Bayak sekali, namun ntah apa itu aku belum mengetahuinya.
"apa yg ku lihat seperti tidak nyata, hanya bayangan dan seketika menghilang begitu saja. Mahluk macam apa yg sedang mengincarku saat ini. Suara langkah kaki itu seolah hanya tipuan yg di gunakan untuk menakutiku. "HARMONIKA"... Suara musik itu terdengar kembali. Siapa yg bermain main denganku. Aku mencoba melangkah menuju arah suara musik itu. Namun sesuatu menahan kaki ku. "Sial..!! Kaki ku tak dapat di gerakan". Seorang gadis kecil datang dengan membawa boneka tedy bearny, dia menangis dan menutup wajahnya. Perlahan dia berjalan dan mulai berhenti tepat di depanku. Aku mulai bingung dengan yg terjadi sekarang. Apa tuan amimura menyuruhku agar mengajak main gadis kecil ini. Bodoh sekali, dia benar2 merendahkanku. Seketika gadis itu berhenti menangis. "kenapa kau disini bodoh, apa kau ingin mengajakku bermain boneka dan minum teh".tanya ku berseringai. Gadis kecil itu mulai menampakkan wajahnya. Apa yg ku lihat benar2 membuatku tertawa, gadis kecil ini tak mempunyai kedua bola mata.
"hanya darah yg mengalir dari kelopak mata gadis kecil ini. Dia tersenyum dan memperlihatkan giginya yg tajam seperti gergajih. Owhh shitt... Gadis kecil itu menyerangku. Dia menaiki pundak ku dan mencengkram ku dari belakang. "akkkhhh, aku merasakan sebongkah daging mengelupas dari punggungku. Dia akan mencabik cabik dan memakanku hidup2. Meski kaki ku tak dapat di gerakan, namun aku berhasil memegang leher dan mencekik gadis kecil itu. Aku memutar kepalanya hingga bunyi tulang terdengar di telingaku. "krekkekkekkk, hingga kepalanya patah dan ku lempar ke tanah. Sejenak suasana menjadi hening, dan aku melihat boneka tedy bearn yg ia bawa berjalan dan mencoba masuk dalam mulut gadis kecil itu. Perlahan hingga boneka itu akhirnya tertelan dan masuk dalam perutnya. Aku melihat kepala dan perut gadis itu berdenyut dan membesar. Sesuatu berusaha keluar dari tubuhnya. Boneka itu...??? Tidak mungkin.
"seketika aku melihat tangan yg merobek dan keluar dari perut gadis kecil itu. Sosok mahluk yg keluar dari tubuh gadis itu sungguh mengerikan. Dia bermata satu dengan mulut yg lebar dan gigi gergajihnya. Serta lendir yg keluar dari mulutnya. Menjijikan sekali mahluk ini. Dia menjilati dan menelan sisa2 tubuh gadis kecil itu. "mahluk macam apa dia". Aku tercengang melihat mahluk itu, dia kini mulai berjalan ke arahku. Apa ini salah satu mahluk yg di bilang oleh keparat itu, sebegitu kuatkah kekuatan dalam gulungan itu. Sehingga dapat menciptakan mahluk menjijikan ini. Kaki belum juga dapat di gerakkan, sulit sekali. Mahluk itu mulai mendekat dan menatapku, sesekali dia berkedip dengan satu matanya itu. "Pergilah kau bodoh, atau aku akan mencincangmu".sentakku. Aku berusaha memukulnya, namun tangannya yg dingin memegang tanganku. Mahluk ini menjulurkan lidahnya dan mulai menjilati wajahku. "hentikan itu, kau menjijikan". Sentak ku lagi.
"mahluk itu mulai membuka mulutnya lebar2 dan berusaha menelan kepalaku. " akkhh, perlahan kepala berhasil ia telan. Aku berusaha mengambil pisau yg ada di balik pakaian ku. "makan lah kematianmu iblis". Aku menusukan pisauku yg mengenai matanya". Kepala ku di muntahkan dan dia mengamuk kesakitan. "matamu cuma satu, maafkan aku yg tak sengaja menusuknya". Ucapku menghina. Suara harmonika pun menghilang dan kini kakiku dapat di gerakan, aku menyerang mahluk itu dan mencabik cabiknya hingga menjadi ukuran kecil dan potongan daging itu pun berserakan di tanah. Sekejap daging2 sayatan itu menghilang dan senyap. Tempat ini di penuhi dengan tipuan. Antara nyata dan tidak nyata. Tiba2 seorang gadis kecil yg sama datang bersama boneka bodohnya dan kembali dengan tangisnya.
"haruskah ini terulang kembali??". Gumamku.
"TO BE CONTINUE"....
0 komentar:
Post a Comment
Jika ada unek - unek dari dalam hati yang paling dalam,,, Keluarkanlah...
Dan itu akan membuat anda lebih legah