“akkhhhh, sakit sekali!!! Panas dan perih. Hentikan itu keparat,!!! Aku memutar badan dan memukul wajahnya. Iblis itu terpental den kembali merangkak kearahku. Aku tertunduk dan terjatuh ketanah, tubuhku seperti terbakar. Panas, sakit, dan perih menjadi satu. Aku mencoba bangkit namun hal itu justru membuatku semakin sakit dan tak berdaya.” Aku tak boleh tumbang sampai disini, aku harus bangkit dan membunuhnya”.gumamku. aku hanya bisa merangkak dan tak mampu untuk bangkit kembali. Awan hitam mulai menyelubungi langit. Berharap guyuran air hujan akan menemani datanngnya kematianku. Aku berusaha membalikan tubuhku untuk telentang. Perlahan membuka mata dan melihat tetesan air hujan jatuh dari langit. Air hujan yang menetes di wajahku membuatku tenang dan terpejam, hingga suara hembusan nafas mulai terdengar ditelinngaku. “bangkitlah kenji, bangkitlah…”.
“sekejap aku membuka mata dan melihat iblis itu tengah menyeretku menuju keatas tembok besar ini. dia seperti cicak yang menempel dan merayap. hanya awan hitam dan rintik air hujan yang kini kulihat. Sampai di atas tembok aku dilemparkan dan seseorang datang menginjak kepalaku. “Bangunlah bayi, sudah waktunya kau bangun dari tidur siangmu”.seseorang berbicara padaku. Aku tak mampu melihatnya dengan jelas, mataku berkunang2 dan blur. Orang itu mencekikku dan menamparku berkali kali hingga aku terjatuh kembali. “adik yang malang, seharusnya kau membunuhku waktu itu”.ucapnya. aku kenal dengan suara ini, cara bicaranya tak asing dengan keparat itu. “kau masih hidup bajingan”. Ucapku tertunduk. “ku harap kau senang aku kembali dik”. Balasnya. Aku mengerti sekarang kekuatan gulungan yang kucari itu benar2 telah membuatku. Tapi siapa yang membangkitkan bajingan yang disebut kakak ini. apakah tuan amimura???.
“bangunlah dan hadapi aku, kali ini kau tak akan bisa menyentuhku anak bodoh”.ucapnya. brakkk…!!! Aku di tendang hingga membentur lantai. hal itu tak membuatku lemah dan diam saja. Sebuah pukulan ku lontarkan ke wajah bajingan itu. Namun hanya dengan satu tangan ia mampu memegang pukulanku. Krekk…!! Ahhhhhkkk….!!! Siku Tangan ku di patahkan dengan sekali putar. Aku kembali tertunduk dan terdiam. Keparat kau…!!, akan ku balas perbuatanmu ini. “ku tunggu hingga kau dapat meludahi wajahku adik ku yang malang”.ucapnya. tanpa ku sadari dia telah memegang pundakku, cengkraman jarinya sungguh membuatku kesal. Aku serasa dihina oleh tindakannya itu. “ayo bangunlah bocah bodoh, kau lupa keluargamu?? Potongan tubuh mereka telah kupersiapkan untuk mu. Untunglah aku tak sekeji dan sehina bajingan yang kau sebut ayah itu”.ucapnya lagi. “kau….!!! Pergilah kejurang neraka!!!
“pukulan kembali kulontarkan kewajahnya, namun kali ini dia tak menghindar dan membiarkan aku mengenai wajahnya. Hanya setetes yang keluar dari bibir bajingan itu. Dengan sekali pukulan diperutku dia membuatku mengeluarkan darah dan air liur dari mulutku. Kali ini aku benar2 tak sanggup untuk bangkit dan Mataku terbuka lebar dengan mulut yang menganga. Pandanganku mulai kabur, aku berfikir ini adalah akhir dari pembalasan dan terror hidupku. Jika ku mati sekarang, kematianku tak akan tenang dengan semua kegilaan akan dendamku. Semua mulai gelap, hanya bisikan angin yang menuturi tiap hembusan kata di telingaku. “bangkitlah kenji, bangkit lah nak… suara itu mulai terdengar kembali. Seakan akan jantung yang mulai melemah kini menjadi berdegup kencang. Ntah siapa yang membisikan kata2 itu ditelinga ku. Yang pasti setiap kata2 itu keluar, perasaan dendam akan terror itu membuat ku bangkit dan menjadikan ku seakan lebih kuat lagi.
0 komentar:
Post a Comment
Jika ada unek - unek dari dalam hati yang paling dalam,,, Keluarkanlah...
Dan itu akan membuat anda lebih legah