Saturday, March 19, 2016

Manekin Part 6 [END]

aku menuju ke kamar dan mengambil sebuah miniatur kesukaanku, tapi perasaan aneh itu kembali lagi. Aku mencoba mengambil barang dengan cepat, lalu tanpa sengaja aku melihat semua manekinku tlah hilang. Aku terpaku di tangga melihat darah yang berserakan, darah itu sepertinya darah bekas aku ditusuk atau entahlah yang jelas ini darah yang telah mengering, tapi aku kira itu Cuma mimpi. Pikiranku seketika teringat akan kejadian dimana aku ditusuk dengan kejam. Aku masuk ke basemen dan memeriksa. Kaca tempat manekin yang pecah bertebaran dan membuat semua terlihat kacau aku melihat berkas darah.

“Srett, srett..” suara seperti sesuatu diseret terdengar. Aku keluar dari basemen dan melihat tubuhku menyeret manekin itu lalu tubuhku tertawa jahat. Tubuhku yang lain melihat ke arahku dan tersenyum kejam. Dengan cepat dia menyeret manekin itu dan menghilang entah kemana.

Aku berlari keluar dan menuju tempat psikolog untuk menceritakan semua yang aku alami di rumah.

“Oh sepertinya anda akan mengalahkan ketakutan anda, atau mungkin anda harus banyak melakukan aktifitas yang membuat kesenangan agar terhindar dari halusinasi yang anda katakan.,” Kata psikolog cantik itu padaku.

Hari Kedua.
Aku mulai melupakan manekin itu mungkin karna dokter yang membantuku untuk melupakannya.
Aku tak percaya kedekatanku dengan dokter ini membuatku mungkin jatuh cinta lagi. Seperti biasa aku melakukan pemeriksaan rutin.

“Pagi Sammy, bagaimana tidur anda semalam?” tanyanya ramah.

“Pagi dok, Saya Cuma mengalami mimpi, manekin itu datang lalu menusuk perut dan mata saya hingga mata saya keluar,”

“Hmm... sepertinya anda belum mengalami perubahan, tampaknya anda akan butuh waktu lama untuk kembali seperti semula,”

“Oh, Baiklah dokter, terima kasih,” Aku selesai pemeriksaan dan kembali keapartemen di samping tempat praktek dokter tersebut.

Malamnya.
Aku mengalami mimpi bahwa Manekin itu sekarang mengejarku dengan Mobil lalu menabrak tubuhku hingga terluka parah, manekin itu kemudian berjalan ke arahku dan mengikat tubuhku dan membalutnya dengan lilin panas.

“Aaaaah” Aku terbangun dan berkeringat melihat mimpi itu, mimpi itu begitu nyata dan membuatku tak tidur semalaman. Aku tak sabar menunggu pagi hari datang dan memeriksakan keadaanku.

Hari Ketiga
Dokter bertanya padaku bagaimana keadaanku sekarang.

“Saya mengalami mimpi bahwa Manekin itu sekarang mengejar dengan Mobil lalu menabrak tubuh saya hingga terluka parah, manekin itu kemudian berjalan ke arah saya dok dan mengikat tubuhku dan membalutnya dengan lilin panas,”

“Hmm... Kenapa makin parah coba anda tidur mendengarkan musik mungkin stress anda hilang,” Saran dokter itu tenang.

“Baiklah dok saya akan coba, terima kasih,” Aku pergi dari ruangan itu. Tapi aku merasa sikap dokter itu mulai berubah beberapa hari ini.

Hari demi hari aku lewati dan benar saja mimpi itu mulai berkurang dan sekarang anehnya dokter psychologi itu mulai berubah sikapny dia lebih dingin saat menanyakan gangguanku. Dan suatu hari dia menghilang.

Pagi ini aku kembali mendapat boneka manekin baru dan sekarang boneka itu memiliki wajah dokter yang cantik dengan pakaiannya. Aku menempatkannya di toko tua ku tapi karna tampaknya tak ada yang membeli aku meletakkannya di basemen dan menempatkannya di kaca. Aku ingat bahwa mimpi dan halusinasiku jadi nyata, tapi berbanding terbalik dengan apa yang kualami.
Dan aku sekarang tinggal di rumah sakit jiwa khusus penjahat karna MANEKIN yang ku buat. Aku tak pernah punya teman, kecuali teman khayalanku. aku dijauhi karna kecintaanku pada MANEKIN ASLI buatanku...

-THE END-

Newer Post Older Post Home

0 komentar:

Post a Comment

Jika ada unek - unek dari dalam hati yang paling dalam,,, Keluarkanlah...
Dan itu akan membuat anda lebih legah