Saturday, March 19, 2016

TERROR S2 Part 6

"tetua mahluk itu meninggalkan ku dan mereka yg tersisa mulai mengerubungiku. Beberapa dari mahluk2 itu menjilati tubuh dan wajahku. "Jangan lakukan itu padaku...!!! "aku menyentak mereka semua hingga para mahluk itu takut dan mundur dari hadapanku. "hah, bangsat... Mati saja kalian semua!!".ucapku. Tetua itu kembali dengan sebuah kapak yg dipegangnya. "kau tahu bodoh, kau salah besar telah membawa benda manis itu ke hadapanku". Ucapku. "sepertinya dagingmu enak untuk dibakar tikus kecil".ucap tetua mahluk itu. "siapa yg kau bilang tikus kecil, tarik kembali ucapanmu dan kemarilah akan ku telan kau hidup2". Balasku. "Kau yg akan ku telan tikus".balasnya dengan nada rendah. "hahaha...kau ingin menelanku?? Yg benar saja. Dengar pak tua, sebentar lagi kapakmu lah yg akan menelanmu".aku tertawa sejenak dan menggertak tetua itu. "jika kau berani, hadapi aku bajingan. Kau takut??atau kau malu jika aku akan mengalahkanmu dan mempermalukanmu di depan mahluk2 tolol itu". Aku berseringai dan berharap dia akan melepaskanku dan termakan umpanku.
*****

"Sreppp... Benar saja, tali yg mengikat kaki ku diatas tiangpun terpotong, dan membuatku jatuh ke tanah. "boleh ku pinjam kapakmu sebentar pak tua".ucapku. Aku memotong tali yg mengikat tangan dengan kapak yg tertancap di tiang. Aku tertunduk dan terkekeh. "Kini kau milikku sayang".ucapku pada kapak yg kucabut dari tiang itu. Mereka semua akan mati. "haha... Aku menyerang salah satu mahluk bodoh itu dan membuat separuh wajahnya terpotong. Mahluk2 itu sejenak terdiam dengan apa yg telah ku lakukan pada salah satu kawannya. Tetua itu hanya menatapku dengan tatapan kesalnya. "Nikmat sekali aroma darah ini, busuk dan menjijikan".ucapku yg tengah menjilati darah yg ada pada kapak itu. "siapa lagi yg ingin menelanku, ayo kemarilah!! Daging empuk nan segar tengah menanti kalian". Ucapku lagi pada mahluk2 itu. "beraninya kau".balas tetua itu dengan wajah yg penuh amarah. "semua mahluk2 itu menyerangku dengan pemukul kayu yg besar dan berat itu. "kalian salah besar telah menantangku". Gumamku.
*****

"Dengan kecepatan dan kelincahanku, aku memotong kepala mahluk2 itu dengan mudah. Namun mahluk2 itu terlalu banyak, sekitar 500 lebih mereka datang dan menyerangku. Dan sepertinya tetua itu hanya menyaksikan pertunjukan saja. "ayo teruslah menyerang, kalian akan dapatkan daging empuk dan segar... Wuhuhu".aku seperti orang sedang bermain main dengan kegilaannya dan tak menganggap semua ini sebuah pertarungan. Daging2 busuk itu berserakan ditanah dan darah pun berceceran ditubuhku. Seperti sedang mandi tubuhku dibasahi dengan darah dari para mahluk2 itu. Perlahan tapi pasti, aku menebas kepala mereka satu persatu. Sebuah tali yg cukup panjang memberiku banyak ide. Aku berputar diantara mahluk2 itu bagai laba2 menjaring mangsanya. Sekali tepuk 10 mahluk bodoh kena. Yg lain mencoba menyerangku, namun hanya dengan sebuah tendangan yg ku lontarkan mereka tersungkur.
*****

"sleerppp, aku menebas mahluk2 yg sedarinya ku ikat tadi. Secepat kilat aku menendang dan memotong mereka. Kali ini aku menggoreskan kapak ku kemata para mahluk itu. "yeahh, teruslah begitu mahluk bodoh". Mereka yg tergores matanya, memukulkan senjata mereka pada kawannya sendiri. Terus menerus aku menyayat mata mereka hingga mereka saling membunuh antar kawannya sendiri. Aku memanjat sebuah pohon dan menyaksikan para mahluk itu bertempur melawan kawannya. Aku mulai teringat dengan tetua itu, sejak tadi aku tak memperdulikannya dan tak tau dia menghilang dari tempatnya. Rupanya pertempuran sedarah telah usai, mahluk2 itu mulai memanahiku yg berada diatas pohon. Aku merasa lelah meladeni mahluk2 ini, mereka terlalu banyak. Aku berusaha turun dan berlari menghindar dari mereka... Hingga sesuatu menghalangi jalanku yang membuatku tepojok...

"TO BE CONTINUE"....

Newer Post Older Post Home

0 komentar:

Post a Comment

Jika ada unek - unek dari dalam hati yang paling dalam,,, Keluarkanlah...
Dan itu akan membuat anda lebih legah